kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Waspadai Dampak Perlambatan Ekonomi 2023 ke Penerimaan Pajak


Senin, 26 Desember 2022 / 14:16 WIB
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perlambatan Ekonomi 2023 ke Penerimaan Pajak
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun depan akan melambat menjadi 4,7%. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun depan akan melambat menjadi 4,7%. Hal tersebut akan menjadi tantangan bagi pemerintah khususnya Kementerian Keuangan dalam mengumpulkan penerimaan negara.

Seperti yang diketahui, pemerintah mematok target penerimaan pajak di tahun depan sebesar Rp 1.718 triliun. Angka ini tumbuh 15,72% dari target dalam Peraturan Presiden (Perpres) 98 Tahun 2022 yang sebesar Rp 1.485 triliun.

Mengulik ke belakang, penerimaan pajak hingga 14 Desember 2022 sudah mencapai Rp 1.634,36 triliun, atau 110,06% dari target yang sebesar Rp 1.485 triliun. 
Meski penerimaan pajak tahun ini menunjukkan pencapaian yang positif, Sri Mulyani tetap mewaspadai adanya risiko perlambatan ekonomi di tahun depan yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Terlebih lagi, pertumbuhan ekonomi di tahun depan diperkirakan tidak akan menyentuh di atas 5%.

Baca Juga: Benarkah Indonesia Bisa Lolos dari Badai Krisis Ekonomi Global 2023?

"Tahun depan, target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.718 triliun, target yang dihitung dengan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan koreksi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di angka 4,7%," tulis Sri Mulyani dalam unggahan di instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Senin (26/12).

Oleh karena itu, Sri Mulyani bilang, sebagai salah satu garda terdepan dalam mengelola keuangan negara, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus senantiasa beradaptasi dan berinovasi dalam mengikuti dinamika zaman.

"Ini sebuah tantangan bagi DJP. Saya harap seluruh insan DJP akan terus walk the talk (melakukan apa yang dikatakan) dalam menjalankan tugasnya dan terus mensinkronisasi dengan kondisi dan dinamika yang terus bergerak," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×