Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang paling terkena dampak negatif Covid-19.
Padahal UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, sehingga pemerintah harus berperan untuk membangkitkan sektor usaha tersebut.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, meski pemerintah sudah memberikan sejumlah bantuan untuk pelaku UMKM, upaya yang dilakukan belum bisa sepenuhnya mengangkat beban pelaku UMKM.
“Pemerintah menggunakan instrumen APBN untuk mengurangi beban UMKM, tapi tidak seluruh beban bisa diangkat APBN,” tutur Sri Mulyani dalam Pembukaan 1st International Conference On Women and Sharia Community Empowerment, Kamis (11/8).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pasar Modal Teruji Hadapi Berbagai Peristiwa Sejarah Ekonomi Indonesia
Sejumlah bantuan yang telah digelontorkan untuk UMKM diantaranya, dengan memberikan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) dan berbagai instrumen dana bergulir yang dikelola Kementerian Koperasi dan UKM. Termasuk baitul mal wat tamwil (BMT) dan pembiayaan ultra mikro (UMi).
Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan skema keuangan yang berpihak kepada UMKM dengan berbagai instrumen. Caranya melalui dana bergulir, pembiayaan UMi, PMN Mekaar dan Pegadaian.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Dunia Usaha (Apindo) Suryadi Sasmita meminta kepada pemerintah agar memberikan dukungan berupa pinjaman kepada pelaku UMKM.
Baca Juga: Kementerian PUPR Berharap Anggaran Pembangunan IKN Diproses Bulan Ini
Namun, Suryadi menegaskan pinjaman yang diberikan harus dipermudah, minim jaminan, dan juga bunga yang diberikan rendah. “Sekarang yang dibutuhkan pelaku UMKM sebenarnya cashflow. Tapi untuk UMKM meminjam di bank juga susah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News