kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Sri Mulyani: Stabilitas sistem keuangan di kuartal III-2021 dalam kondisi normal


Rabu, 27 Oktober 2021 / 13:41 WIB
Sri Mulyani: Stabilitas sistem keuangan di kuartal III-2021 dalam kondisi normal
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) untuk kuartal III 2021 berada dalam kondisi normal seiring dengan penurunan signifikan dari kasus pandemi Covid-19.

Sri mulyani mengatakan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), telah menyepakati untuk komitmen bersama-sama memperkuat sinergi dalam menjaga dan mendukung momentum pemulihan ekonomi dan juga terus menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Ini merupakan hasil dari rapat berkala SSK dalam forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada rapat terakhir 2021, yang diselenggarakan Senin lalu. Kita juga masih melakukan rapat dalam bentuk konferensi video,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK: Perkembangan Makro Ekonomi dan Sektor Keuangan Kuartal III 2021, Rabu (27/10).

Dia mengatakan, pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut meskipun menghadapi risiko terjadinya gelombang baru Covid-19 dan juga risiko dalam bentuk global supply distraction. Munculnya varian baru seperti varian delta dan varian lainnya menjadi faktor risiko terbesar di tengah ketimpangan distribusi vaksin diseluruh dunia.

Baca Juga: Belanja modal naik 62,2%, Sri Mulyani beberkan peruntukannya

Di sisi lain, global supply distraction yang ternyata lebih panjang dari yang diperkirakan juga menimbulkan kenaikan harga dan kenaikan harga-harga energi akibat keterbatasan supply yang mulai memicu tekanan inflasi di sejumlah negara

Tercatat inflasi di Amerika Serikat (AS) sebesar 5,54%, dalam empat bulan terakhir. Sri Mulyani mengatakan inflasi Ini adalah tingkat yang sangat tinggi untuk ukuran ekonominya AS. Di sisi lain untuk Uni Eropa juga terlihat ada tren yang sama dimana inflasi pada September 2021 mencapai 3,4%.

Menurutnya permasalahan supply distraction yang lebih panjang dikarenakan masih tingginya ketidakpastian perkembangan Covid-19 yang sekarang justru meningkat diberbagai belahan dunia terutama di negara-negara empat musim.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×