CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sri Mulyani Siapkan Dana Jumbo untuk Tingkatkan Infrastruktur Air dan Sanitasi


Selasa, 21 Mei 2024 / 17:41 WIB
Sri Mulyani Siapkan Dana Jumbo untuk Tingkatkan Infrastruktur Air dan Sanitasi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah meningkatkan komitmen finansialnya secara signifikan guna meningkatkan kualitas infrastruktur air dan sanitasi pada tahun ini.

Ia menyebut, sebanyak Rp 423,4 triliun didedikasikan untuk infrastruktur termasuk air bersih, sanitasi dan mitigasi dampak perubahan iklim. Tidak hanya itu, subsidi air bersih juga disiapkan. Ia menyebut, sebanyak Rp 12,4 miliar dialokasikan untuk mengakselerasi ketersediaan air minum. 

"Terus membangun jembatan dan membuka akses menuju air bersih dan sanitasi adalah salah satu komitmen pemerintah Indonesia dalam menjawab permasalahan ini," ujar Sri Mulyani dalam unggahan di instagram pribadinya, Selasa (21/5).

Menurutnya, akses air minum yang aman dan sanitasi sebagai hak asasi mendasar manusia merupakan hal yang sangat penting. Banyak studi empiris yang menunjukkan dampak langsung air bagi kesejahteraan bersama, utamanya bagi kesehatan, pendapatan, perdamaian, kohesi sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Pada Tahun Depan, Sri Mulyani Siapkan Anggaran Perlinsos hingga Rp 513 Triliun

Selain itu, krisis air dunia juga menuntut strategi finansial yang matang dan berkelanjutan. Pada tahun 2020, dunia mengalokasikan US$ 8,7 miliar untuk mengembangkan bantuan air dan sanitasi.

"Untuk mencapai Sustainable Develoment Goals, investasi yang masif sangat dibutuhkan," katanya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Menkeu mengatakan, kebijakan fiskal menjadi kunci. Bagian signifikan dari APBN dialokasikan untuk membangun dan meng-upgrade fasilitas pengairan dan sanitasi.

"Termasuk, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah (pemda) melalui desentralisasi fiskal supaya lebih tepat guna dalam mengalokasikan sumber dayanya," terang Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×