Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Dus, mendorong terjaganya cost of borrowing utang pemerintah Indonesia karena dalam aspek debt sustainability, fiscal sustainability, dan kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik.
Oleh sebab itu, kata Josua risiko yang perlu dimitigasi adalah potensi normalisasi suku bunga global dalam jangka menengah di tengah kondisi peningkatan utang global yang berdampak pada pasar keuangan negara berkembang.
Baca Juga: Sri Mulyani beberkan sentimen negatif ekonomi, Hipmi minta jangan pesimistis
Namun demikian, dengan peningkatan produktivitas dan efektivitas belanja negara terutama stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Selain itu, pemerintah harus memastikan keberlanjutan dari reformasi struktural dalam jangka pendek ini diperkirakan akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional relatif terhadap negara-negara lain di dunia.
Sehingga dapat membatasi risiko di pasar keuangan yang ditimbulkan dari peningkatan utang global tersebut.
Selanjutnya: Pemerintah akan turunkan tarif PPh final jasa konstruksi, lihat rincian tarifnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News