kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Sri Mulyani sebut risiko krisis utang jadi tantangan, ini kata ekonom


Rabu, 17 Maret 2021 / 15:27 WIB
Sri Mulyani sebut risiko krisis utang jadi tantangan, ini kata ekonom
ILUSTRASI. Kawasan perkantoran di Jakarta, Selasa (19/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/01/2021.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Dus, mendorong terjaganya cost of borrowing utang pemerintah Indonesia karena dalam aspek debt sustainability, fiscal sustainability, dan kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik. 

Oleh sebab itu, kata Josua risiko yang perlu dimitigasi adalah potensi normalisasi suku bunga global dalam jangka menengah di tengah kondisi peningkatan utang global yang berdampak pada pasar keuangan negara berkembang.

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan sentimen negatif ekonomi, Hipmi minta jangan pesimistis

Namun demikian, dengan peningkatan produktivitas dan efektivitas belanja negara terutama stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Selain itu, pemerintah harus memastikan keberlanjutan dari reformasi struktural dalam jangka pendek ini diperkirakan akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional relatif terhadap negara-negara lain di dunia.

Sehingga dapat membatasi risiko di pasar keuangan yang ditimbulkan dari peningkatan utang global tersebut.

Selanjutnya: Pemerintah akan turunkan tarif PPh final jasa konstruksi, lihat rincian tarifnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×