kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Hampir Merata, Hanya Bali yang Masih Minus


Rabu, 09 Februari 2022 / 14:03 WIB
Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Hampir Merata, Hanya Bali yang Masih Minus
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi telah terjadi dan dirasakan hampir merata di seluruh Indonesia.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi telah terjadi dan dirasakan hampir merata di seluruh Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pemulihan ekonomi itu ditandai dengan peningkatan angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi di hampir semua pulau sepanjang 2021.

“Kalau melihat dari sisi geografi, kita melihat ada pemulihan yang merata. Ada harga komoditas tinggi dan sektor pertambangan yang bisa memanfaatkannya,” tutur Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum secara virtual, Rabu (9/2).

Tercatat pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Selama 2021, Pulau Jawa menyumbang 57,89% dari total pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun ekonomi Pulau Jawa tercatat tumbuh 3,6%, di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 3,69%.

Baca Juga: Pemerintah Memperpanjang Beberapa Insentif Pajak Untuk Tahun ini

Kemudian, Sumatra menyumbang pertumbuhan ekonomi 21,7%, disusul Kalimantan 8,25%, dan Sulawesi 6,8%, Meski demikian, situasi pemulihan ekonomi belum begitu dirasakan di Bali.

Bali tercatat hanya berkontribusi menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,07%. Angka pertumbuhan ekonomi di Bali pada akhir 2021 pun masih terkontraksi  di angka minus 2,47% walau posisi itu lebih baik dari pertumbuhan 2020 yang sebesar -9,3%. Menurtnya,  Bali masih menderita karena dampak pandemi masih berimbas ke pariwisata yang merupakan sektor penopang ekonomi Bali.

Sri Mulyani mengatakan, melemahnya sektor pariwisata dan hospitality di Bali selama pandemi memberikan dampak yang sangat dalam bagi perekonomian di Pulau Dewata. Musababnya, lebih dari 70% perekonomian di pulau tersebut tergantung pada sektor tersebut.

Ia berharap, pemulihan Bali akan lebih cepat terjadi pada 2022. Sebab, pemerintah telah membuka pintu gerbang turis asing ke Bali dan mengizinkan penerbangan langsung membawa pelaku perjalanan luar negeri mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dengan demikian secara bertahap, sektor pariwisata Bali akan kembali hidup.

Kendati mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, Sri Mulyani menginginkan agar pencapaiannya berkualitas. Ia mengatakan pemulihan kegiatan ekonomi harus disertai dengan penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan indeks rasio gini.

Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Mencapai 3,69%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×