kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Menyebut Realisasi KPR di 2021 Mencapai Rp 465,55 Triliun


Rabu, 02 Februari 2022 / 12:06 WIB
Sri Mulyani Menyebut Realisasi KPR di 2021 Mencapai Rp 465,55 Triliun
ILUSTRASI. Realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sepanjang 2021 mencapai Rp 465,55 triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sepanjang 2021 mencapai Rp 465,55 triliun. Dia mengatakan, pencapaian tersebut seiring dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terus berupaya dan bersinergi memulihkan sektor properti dari dampak pandemi Covid-19.

“OJK bersama-sama dengan pemerintah dan Bank Indonesia mendorong sektor properti dengan realisasi kredit sebesar Rp 465,55 triliun hingga Desember 2021,” tutur Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (2/2).

Adapun, sinergi KSSK tersebut dilihat melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk perumahan, juga dilengkapi dengan adanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan pelonggaran aset tertimbang menurut risiko (ATMR), ketentuan tarif premi asuransi dan uang muka perusahaan pembiayaan.

Baca Juga: KSSK: Sistem Keuangan Dalam Kondisi Normal Seiring Peningkatan Aktivitas Masyarakat

Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) juga melonggarkan rasio loan to value/financing to ratio (LTV/FTV) dari kredit dan pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100% untuk bank yang memenuhi NPL/NPF tertentu. Sri Mulyani sekaligus ketua KSSK ini menyebut, realisasi KPR di 2021 yang sebesar Rp 465,55 triliun menunjukkan bahwa pemulihan sudah mulai terjadi, namun masih menyisakan scaring effect.

Oleh sebab itu dia memastikan KSSK akan terus meneliti dan merumuskan langkah-langkah untuk meminimalkan scaring effect sekaligus melanjutkan pemulihan ekonomi yang lebih merata antarsektor. Upaya melanjutkan pemulihan ekonomi ini salah satunya disalurkan melalui sektor perbankan dalam rangka memberikan keyakinan perbankan dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan, likuiditas perbankan serta menjaga kinerja perbankan.

Lebih lanjut, adanya dukungan KSSK terhadap sektor perbankan merupakan bagian dari paket kebijakan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi. “Semakin normal tingkat intermediasi oleh sektor keuangan didominasi perbankan maka pemulihan ekonomi semakin terakselerasi,” imbuh Sri Mulyani.

Baca Juga: KSSK: Realisasi Kredit Kendaraan Bermotor di 2021 Mencapai Rp 97,45 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×