Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
Mengingat besarnya kebutuhan pembiayaan defisit anggaran saat ini, Sri Mulyani mengakui, pemerintah mau tak mau menyerap penawaran lelang SUN dengan tingkat yield yang tinggi saat ini.
“Kemarin pemerintah menyerap sekitar Rp 22 triliun dengan tingkat yield yang kami bayar menjadi lebih mahal,” tutur bendahara negara itu.
Di tengah kondisi ini, Sri Mulyani mengatakan pihaknya bersama BI, OJK, dan LPS akan terus memantau ketat dan saling berkoordinasi untuk menanganinya. Pergerakan di pasar keuangan, menurutnya, bisa terjadi sangat cepat seperti yang telah terjadi dalam kurun satu bulan ini baik dari sisi mood investor, pricing, dan gejolak pasar itu sendiri.
“Kami akan terus melihat apakah sistem keuangan kita dalam situasi normal, atau waspada, atau siaga, atau dalam kemungkinan akan merambat menjadi krisis yang mengancam stabilitas sistem keuangan,” tandas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News