kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Sri Mulyani: Indonesia harus mundur 5 tahun soal penurunan angka kemiskinan


Kamis, 02 Juli 2020 / 20:31 WIB
Sri Mulyani: Indonesia harus mundur 5 tahun soal penurunan angka kemiskinan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020). Dalam rapat tersebut Menkeu bersama anggota Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) memaparkan kep


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

Selain itu, Menkeu juga menekankan, krisis ini menjadi peringatan bagi semua negara untuk dapat melakukan perbaikan sistem khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, maupun jaring pengaman sosial.

Baca Juga: Di forum PBB, Menkeu Sri Mulyani beberkan saran menghidupkan kembali ekonomi global

“Sehingga nanti, belanja yang kita lakukan kualitasnya harus lebih baik. Desain kebijakannya pasti sulit dan menantang tapi kita harus mencoba yang terbaik,” tambah Menkeu.

Sri Mulyani juga menyampaikan terkait pentingnya investasi di bidang infrastruktur digital dan teknologi informasi, mengingat saat ini, hampir semua kegiatan dilakukan secara virtual, seperti bekerja dan sekolah. Di mana akibat Covid-19, mengharuskan kita semua terbiasa melakukan segala sesuatu secara digital.

Menurut Menkeu, pandemi ini sangat berdampak kepada segmen masyarakat yang berada di akar rumput, yaitu kelompok miskin, pekerja informal, UMKM, dan wanita.

Untuk itu, segmen masyarakat yang terkena dampak paling banyak di dalam pandemik ini harus mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah.

“Ini yang harus kita perhatikan. Kami di Indonesia melakukan restrukturisasi kredit dan dukungan bagi UMKM, yang banyak pelakunya adalah wanita. Kami berharap kebijakan ini dapat membuat mereka bertahan. Inilah yang kami sasar sebagai kebijakan yang dapat menyentuh mereka yang paling terdampak,” tutup Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×