Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Globalisasi dan interkoneksi memang membawa kemudahan dan keuntungan dalam bidang ekonomi. Namun, rupanya ini juga dibarengi dengan meningkatnya risiko kejahatan, termasuk kejahatan ekonomi lintas negara yang menjadi semakin canggih dan terorganisir.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, aliran dana ilegal lintas negara atau Illicit Financial Flows (IFF) yang berasal dari aktivitas kejahatan ekonomi antarnegara juga meningkat.
Baca Juga: Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 mencapai 5,3%
Bahkan, hingga saat ini, ia memperkirakan nilai IFF ada di kisaran 2% - 5% PDB dunia. "Apalagi dengan hadirnya virtual asset seperti crypto currency yang sulit dilacak," ujar Sri Mulyani dalam unggahan di Instragam pribadi miliknya, Kamis (14/10).
Untuk mencegah perluasan kejahatan ekonomi lintas negara, Sri Mulyani mengimbau agar semua negara meningkatkan kolaborasi, koordinasi, kerjasama, dan transparansi dalam memberantas tindakan kejahatan tersebut.
Ia juga mengimbau adanya perbaikan berkelanjutan terhadap regulasi nasional masing-masing negara untuk mencegah penyebaran kejahatan ekonomi lintas negara dan IFF. Salah satunya adalah dengan memperkuat kapasitas lembaga intelijen finansial masing-masing negara.
Baca Juga: Bidik target pertumbuhan ekonomi 5,08%, pemerintah andalkan belanja masyarakat
A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on
Sri Mulyani juga menganggap perlu agar dunia lebih memahami virtual asset sehingga bisa waspada dengan potensi ancaman yang akan ditimbulkan. Pemanfaatan teknologi adalah salah satu kuncinya, yaitu seperti big data dan artificial intelligence.
Indonesia pun berkontribusi dalam usaha memerangi kejahatan ekonomi lintas negara dan IFF. Salah satunya adalah dengan bergabung ke Financial Action Task Force (FATF).
"Saya yakin dengan bergabungnya Indonesia, maka usaha global untuk mencegah kejahatan ekonomi lintas negara, pendanaan terorisme, dan IFF akan bisa lebih efektif," katanya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani raih penghargaan dari Asian Business Leadership Forum 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News