kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Sri Mulyani beberkan pertimbangan pemerintah tetapkan anggaran PEN 2021 lebih kecil


Selasa, 01 September 2020 / 15:25 WIB
Sri Mulyani beberkan pertimbangan pemerintah tetapkan anggaran PEN 2021 lebih kecil
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani, keynote speaker Kongres II AMSI, 22 Agustus 2020.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuanan (Kemenkeu) menganggarkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp 356,5 triliun. Anggaran tersebut lebih rendah 51,2% dari pagu Program PEN 2020 senilai Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan anggaran PEN tahun depan didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan pasien Covid-19 yang akan jauh berkurang dibandingkan kondisi di tahun 2020.

Menkeu bilang, fokus pemerintah dalam penyediaan vaksin Covid-19 di tahun 2021.

Baca Juga: Irjen Kemenkeu siapkan pengawasan program pemulihan ekonomi nasional

Namun demikian, anggaran kesehatan tetap dialokasikan cukup besar mencapai 6,2% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2021, yang jauh di atas amanat Undang-Undang (UU) Kesehatan sebesar 5% dari APBN.

Sebagai gambaran, anggaran kesehatan dalam program PEN 2021 sebesar Rp 25,4 triliun, lebih rendah 29% dari pagu tahun ini senilai Rp 87,55 triliun.

Sementara itu, beberapa program perlindungan sosial juga direncanakan tidak seluas dan sebesar manfaatnya di tahun 2020. Kata Sri Mulyani, ini sejalan dengan harapan semakin bergeraknya roda perekonomian dan terciptanya lapangan kerja baru.

Baca Juga: BPKP lakukan pengawasan program bantuan pelaku usaha mikro (BPUM)

“Dukungan pada UMKM, Korporasi, dan insentif pada dunia usaha juga direlaksasi secara bertahap seiring pulihnya perekonomian nasional,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/9).

Ia berharap melalui program PEN 2021, ekonomi Indonesia dapat pulih. Meski begitu, target pertumbuhan ekonomi tahun depnt berada dalam kondisi tengah tingginya ketidakpastian dampak pandemi Covid-19.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×