kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Beberkan Hasil Dari Pertemuan G20 di Wangshinton DC


Kamis, 21 April 2022 / 13:30 WIB
Sri Mulyani Beberkan Hasil Dari Pertemuan G20 di Wangshinton DC
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan Presidensi G20 di Wangshinton DC, Amerika Serikat (AS) sempat menegangkan. Hal ini lantaran adanya aksi walk out oleh pihak Amerika Serikat dan beberapa negara Barat karena perwakilan Rusia hadir dalam forum diskusi Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Presidensi G20, pada Rabu (20/4).

Meski begitu, forum diskusi ke dua tersebut dikabarkan tetap berjalan dengan baik dan menghasilkan beberapa pembahasan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, pembahasan topik diskusi tersebut diantaranya mengenai dampak geopolitik antara Rusia dan Ukraina, membentuk arsitektur keuangan baru, hingga mencari jalan keluar untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah yang terperangkap utang yang besar.

“Anggota-anggota juga menyampaikan panduan strategis yang dimilikinya dalam mengembangkan target pencapaian keuangan yang berkelanjutan. Serta untuk mendukung transisi keuangan yang inklusif, berbasis sains dan menatap ke depan agar pasar keuangan bisa memfasilitasi transisi iklim,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Kamis (21/4).

Baca Juga: Sri Mulyani: Anggota G20 Minta Bank Dunia Segera Bentuk FIF Sebagai Respon Pandemi

Kemudian, anggota G20 juga meminta agar negara-negara berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan seperti keuangan, serta terus berupaya agar instrumen keuangan dapat terus berkelanjutan. Beberapa anggota juga menyoroti pentingnya fasilitas risiko dan mengeksplorasi kebijakan instrumen keuangan di luar obligasi.

Tak kalah penting, Sri Mulyani bilang, anggota G20 juga menyoroti kemajuan UMKM, serta membahas kebijakan apa saja yang akan di bahas pada forum berikutnya di pertengahan Juni 2021. “Beberapa dari mereka (anggota G20) akan melanjutkan komitmen G20 dan melanjutkan dialog Bersama Menteri Keuangan dan juga gubernur bank sentral di Bali pada Juni 2022,” jelasnya.

Lebih lanjut, sebagian besar anggota G20 juga sepakat dan meminta adanya pembentukan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF), sebagai respons pandemi atau Pandemic Preparedness and Response (PPR) di masa yang akan datang.

Menurutnya sebagian anggota setuju terkait penilaian WHO dan World Bank di mana FIF pilihan paling efektif untuk mekanisme keuangan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×