kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sri Mulyani: Akuntabilitas APBN tahun 2019 akan lebih sulit


Kamis, 21 Maret 2019 / 10:38 WIB
Sri Mulyani: Akuntabilitas APBN tahun 2019 akan lebih sulit


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah fokus Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 digunakan untuk pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai tantangan akuntabilitas tahun ini jauh lebih sulit.

"Kalau untuk belanja sumber daya manusia mengukurnya jauh lebih sulit dan kadang butuh waktu," jelas Sri Mulyani saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Internal Pemerintah di Hotel Bidakara, Kamis (21/3).

Di depan ratusan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Sri Mulyani mengarahkan mereka untuk memberi perhatian penuh pada anggaran belanja pemerintah. Sebab tahun ini lebih sulit mengukur hasil belanja.

"Kita bisa ukur jumlah kurang gizi atau stunting apakah turun atau tidak itu tidak bisa langsung. Anaknya dalam satu minggu semakin pinter atau tidak tetapi uangnya sudah habis," jelas Sri Mulyani.

Untuk itu Sri Mulyani meminta pengawasan internal di Kementerian dan Lembaga (K/L) semakin diperkuat. APIP memegang peranan penting dalam pengawasan tahap awal dalam K/L.

Sekedar informasi, pemerintah mengalokasikan belanja untuk peningkatan kualitas SDM sebesar 20% dari APBN setara Rp 492,5 triliun untuk pendidikan dan 5% dari APBN atau setara Rp 124 triliun untuk kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×