kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal upaya menggenjot investasi, Kepala BKPM: Banyak hantu dan mafia di lapangan


Senin, 03 Februari 2020 / 15:13 WIB
Soal upaya menggenjot investasi, Kepala BKPM: Banyak hantu dan mafia di lapangan
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan tentang pengalihan wewenang pemberian fasilitas investasi dari seluruh kementerian dan lembaga (K/L) ke BKPM mulai hari ini, Senin (3/2).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini dirinya mampu menggenjot realisasi investasi di Indonesia sepanjang periode kepemimpinannya. 

Meski diakuinya tak mudah, mantan ketua Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan, dirinya memiliki pengalaman dan pemahaman yang memadai untuk menghadapi hambatan-hambatan bidang investasi di dalam negeri. 

Baca Juga: Ekonom: Pengaruh Brexit ke ekonomi Indonesia tak signifikan

Menurutnya, realisasi investasi bukan hanya sebatas persoalan regulasi melainkan kemampuan untuk menghadapi oknum-oknum penghalang di  lapangan. 

“Masalahnya tidak gampang. Sehebat apa pun regulasi yang dibuat, Undang-Undang Omnibus Law sekali pun, persoalan realisasi investasi itu tidak semata-mata faktor kendala regulasi. Banyak hantu-hantu yang ada di lapangan!” tutur Bahlil, Senin (3/2). 

Adapun “hantu-hantu” yang dimaksud Bahlil ialah oknum mafia bisnis atau mafia tanah, hingga pemain-pemain lokal di daerah yang kerap menghambat proses investasi demi keuntungan sepihak. 

“Yang bisa menyelesaikan hantu-hantu itu adalah orang-orang yang pernah belajar hantu atau pernah menjadi hantu. Tidak ada ilmunya itu di Harvard, UI, atau ITB. Intuisi dan chemistry orang yang tidak pernah dan pernah di lapangan itu berbeda,” sambungnya. 

Baca Juga: Kepala BKPM: Izin dan fasilitas investasi semuanya kini satu pintu

Ia mengakui, sebagai mantan pengusaha, dirinya pun tahu persis dan pernah terlibat dalam praktik-praktik “dosa" bisnis dan investasi. 

Kini berstatus sebagai pejabat negara, Bahlil menyebut dirinya ingin “menghapuskan” dosa-dosa itu dan mengajak sesama rekannya di lapangan untuk ikut bertobat. 

“Saya bilang sama mereka ‘sudahlah, jangan lagi yang begitu-begitu’. Buat saya berat juga untuk berhadapan dengan teman-teman sendiri di lapangan,” ujar Bahlil. 

Baca Juga: Mulai hari ini, pemberian fasilitas insentif efektif beralih ke BKPM

Meski begitu, ia percaya bahwa pada dasarnya setiap pengusaha itu baik dan mau bekerja sama dengan pemerintah. Oleh karena itu, ia berupaya agar BKPM dapat menjadi mitra bagi pengusaha dan investor untuk memperoleh izin usaha dan fasilitas investasi yang sah. 

“Pengusaha itu baik, selama kita memfasilitasi dengan baik, terbuka untuk berkomunikasi, dan kita sebagai pemerintah juga fair dengan mereka. Semua akan baik-baik saja, insyaAllah,” imbuh dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×