kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal Rencana Merger BUMN Karya, Ini Bocoran Erick Thohir


Jumat, 26 Mei 2023 / 04:23 WIB
Soal Rencana Merger BUMN Karya, Ini Bocoran Erick Thohir
ILUSTRASI. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melakukan penggabungan atau merger terhadap BUMN-BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melakukan penggabungan atau merger terhadap BUMN-BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa. 

"Apa yang kami lakukan? Kami akan melakukan merger BUMN-BUMN Karya yang ada di bawah Danareksa," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (26/5/2023). 

Ia menambahkan, untuk BUMN-BUMN Karya besar dan tidak berada di bawah Danareksa rencananya akan dilakukan sinergi, seperti Hutama Karya akan bersinergi dengan Waskita Karya, dan PT PP akan bersinergi dengan WIKA. 

"Ini bisa menjadi istilahnya anak usaha sehingga bisa memperkuat cashflow," katanya. 

Berkaitan dengan upaya konsolidasi BUMN Karya, Kementerian BUMN sejak awal telah memiliki peta jalan atau roadmap yang disusun bersama Boston Consulting Group. 

Menurut Erick, terdapat tiga konteks yang dipelajari saat itu yakni pertama adalah persoalan ketika pembiayaan jangka pendek harus membiaya proyek jangka panjang. 

Baca Juga: Bangun Karya Perkasa (KRYA) Optimisits Menghadapi Sisa Tahun Ini

Hal kedua adalah Kementerian BUMN berupaya melakukan refokus BUMN-BUMN Karya harus dengan expertise atau keahliannya. Ini dalam rangka agar sampai BUMN-BUMN Karya tidak saling membanting harga demi rebutan proyek, padahal cashflow-nya tidak ketemu. 

Hal ketiga terkait dengan BUMN-BUMN Karya melebarkan bisnis pada sektor-sektor yang bukan expertise-nya, seperti sektor properti. 

"Inilah yang kami konsolidasi dan perbaiki. Cetak birunya sudah jadi, hanya saja kembali yang namanya melakukan penataan tersebut memerlukan waktu," kata Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan pihaknya akan terus mendorong penyehatan BUMN Karya. Kementerian BUMN sudah memiliki peta jalan untuk mentransformasi BUMN karya. 

Menurut dia, pihaknya memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan bisnis yang generalis apalagi palugada. 

Baca Juga: BUMN Karya & Konstruksi Babak Belur, Bank & Telekomunikasi Penopang Grup Pelat Merah

Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur serta peran pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen. 

Persepsi negatif BUMN Karya 

Erick Thohir juga meminta masyarakat tidak berspekulasi alasan rencana merger BUMN-BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa akibat alasan utang, melainkan melihat beragam solusi yang telah ditawarkan dalam mendukung infrastruktur Indonesia. 

“Kalau masalah karya ini selalu persepsi yang dibangun bangkrut, apalagi tambah banyak utang, saya rasa kadang-kadang impact-nya yang tidak dirasakan,” ucap dia. 

Ia bilang, hasil kinerja BUMN Karya seperti pembangunan jalan tol disebutnya berdampak langsung untuk mengurai kemacetan, memperlancar logistik hingga menekan penggunaan bahan bakar. 

“Sekarang kalau karya itu tidak membangun jalan tol yang ada, gimana? Ada harga ongkos yang lebih mahal dibangun, apa?" beber Erick. 

Baca Juga: Obat Krisis BUMN Karya Tak Cukup dengan Merger dan Konsolidasi

"Kemacetan yang luar biasa yang akhirnya pemborosan BBM. Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar dan BBM angkanya enggak seperti yang diprediksi,” kata dia lagi. 

Kemudian dari segi logistik, lanjutnya, tol-tol buatan Hutama Karya terbukti efektif menekan biaya operasional dan mengurangi persentase jumlah jalanan yang rusak. 

“Coba kalo jalan tol enggak ada. Berapa ongkos logistik kita? Mahal. Akhirnya apa? Jalan-jalan desa rusak, 40 persen jalan rusak karena apa? Penggunaan dari pada angkutan yang melebihi kapasitas. Solusi tol,” tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocoran Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×