Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur serta peran pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen.
Persepsi negatif BUMN Karya
Erick Thohir juga meminta masyarakat tidak berspekulasi alasan rencana merger BUMN-BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa akibat alasan utang, melainkan melihat beragam solusi yang telah ditawarkan dalam mendukung infrastruktur Indonesia.
“Kalau masalah karya ini selalu persepsi yang dibangun bangkrut, apalagi tambah banyak utang, saya rasa kadang-kadang impact-nya yang tidak dirasakan,” ucap dia.
Ia bilang, hasil kinerja BUMN Karya seperti pembangunan jalan tol disebutnya berdampak langsung untuk mengurai kemacetan, memperlancar logistik hingga menekan penggunaan bahan bakar.
“Sekarang kalau karya itu tidak membangun jalan tol yang ada, gimana? Ada harga ongkos yang lebih mahal dibangun, apa?" beber Erick.
Baca Juga: Obat Krisis BUMN Karya Tak Cukup dengan Merger dan Konsolidasi
"Kemacetan yang luar biasa yang akhirnya pemborosan BBM. Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar dan BBM angkanya enggak seperti yang diprediksi,” kata dia lagi.
Kemudian dari segi logistik, lanjutnya, tol-tol buatan Hutama Karya terbukti efektif menekan biaya operasional dan mengurangi persentase jumlah jalanan yang rusak.
“Coba kalo jalan tol enggak ada. Berapa ongkos logistik kita? Mahal. Akhirnya apa? Jalan-jalan desa rusak, 40 persen jalan rusak karena apa? Penggunaan dari pada angkutan yang melebihi kapasitas. Solusi tol,” tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocoran Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News