kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal kebijakan mudik Lebaran, ini kata Satgas Covid-19


Jumat, 19 Maret 2021 / 18:08 WIB
Soal kebijakan mudik Lebaran, ini kata Satgas Covid-19
ILUSTRASI. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Minggu (15/11/2020).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, mengatakan, kebijakan mengenai mudik lebaran akan diputuskan dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Tentunya kita harus bersabar, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama, pemerintah dalam hal ini bapak Menko Perekonomian selaku ketua komite (KPC – PEN) akan memimpin rapat sehingga keputusan itu nantinya akan jadi dasar kita semua,” kata Doni saat konferensi pers virtual, Jumat (19/3).

Meski begitu, Doni menyebut, berkaca dari pengalaman sebelumnya setelah libur panjang dibarengi dengan kasus yang meningkat. Oleh karena itu, pada Februari lalu dimana terdapat libur panjang Imlek, pemerintah memutuskan untuk melakukan pembatasan.

Sehingga ASN, TNI-Polri dan karyawan BUMN tidak boleh ke luar kota. Demikian juga beberapa minggu lalu dimana terdapat libur yang cukup panjang yaitu Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi, kepada TNI-Polri, ASN, karyawan BUMN tidak boleh ke luar kota. “Itu semua dipatuhi,” ucap dia.

Baca Juga: Apakah PNS boleh mudik saat Lebaran?

Selanjutnya, terkait dengan karyawan swasta, pemerintah terus berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha. Pimpinan perusahaan diminta untuk mengimbau karyawannya tidak bepergian keluar kota sementara waktu.

“Kami berharap para pimpinan perusahaan juga mengingatkan karyawannya untuk bersabar dulu, covid-19 belum akan berakhir, sampai kapan kita juga belum tahu. Prestasi angka kasus aktif menurun, sembuhnya meningkat, BOR di rumah sakit rata-rata di bawah 50%. Hanya ada beberapa provinsi di atas 60% tapi itu pun di bawah 70%,” tutur Doni.

Selanjutnya: Persaingan kian ketat, JNE yakin pertumbuhan pengiriman akan capai 30% pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×