Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pulau Jawa pada kuartal II-2021 membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan pulau Jawa periode April 2021 hingga Juni 2021 sebesar 7,88% yoy, setelah pada kuartal I-2021 tumbuh minus 0,88% yoy.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa yang meroket merupakan buah dari pembatasan kegiatan masyarakat sejak 2020 serta adanya vaksinasi dan dukungan stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Jadi, pada kuartal II-2021 pembatasan sudah cenderung lebih longgar. Namun, yang lebih mendorong pertumbuhan adalah faktor penurunan kasus dan adanya vaksinasi yang meningkat, ditambah basis pertumbuhan tahun lalu rendah (low base effect),” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).
Baca Juga: BPS sarankan untuk dorong industri manufaktur dan pertanian lebih tinggi
Pertumbuhan Pulau Jawa ini pun memegang porsi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021, yaitu sebesar 57,92% yoy.
Baru kemudian dikontribusi oleh pulau-pulau di luar Jawa, seperti Pulau Sumatera yang dengan sumbangan sebesar 21,73%, pulau ini berhasil tumbuh 5,27% yoy setelah pada kuartal I-2021 tumbuh negatif 0,86% yoy.
Diikuti dengan Pulau Kalimantan yang memberi kontribusi 8,21% yoy, tercatat tumbuh 6,28% yoy setelah pada kuartal I-2021 tumbuh minus 2,23% yoy.
Kemudian Pulau Sulawesi tumbuh 8,51% yoy dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 6,88%. Sementara Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 3,70% yoy dan memberi sumbangan 2,85%. Maluku dan Papua tubuh 8,75% yoy dengan sumbangan 2,41%.
Faisal melihat, sebenarnya sudah ada potensi bahwa pulau di luar Jawa bisa memberikan sumbangan yang lebih besar dari investasi di pulau Jawa pada kuartal II-2021.
Kementerian Investasi mencatat, total investasi pada luar Jawa sebesar Rp 113,8 triliun pada kuartal II-2021, atau lebih tinggi dari investasi di Pulau Jawa yang sebesar Rp 109,2 triliun.
Baca Juga: Wamernkeu: APBN tetap berikan stimulus untuk dukung momentum pemulihan ekonomi
Nah, dengan adanya progres penanaman modal yang moncer di luar Jawa pada kuartal II-2021 sehingga menciptakan lapangan kerja baru di daerah.
Namun, Faisal mengaku, meski investasi sudah lebih banyak ke luar Pulau Jawa, tetapi tetap masih banyak yang harus dibenahi dan ini membutuhkan waktu.
“Peningkatan hard maupun soft infrastructure masih perlu ditingkatkan agar ke depan proses pembangunan di luar Jawa bisa lebih cepat dilakukan sehingga sumber pertumbuhan ekonomi dapat lebih merata,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News