kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Soal Bea Masuk Susu 0%, Begini Tanggapan Kemenkeu


Kamis, 14 November 2024 / 16:30 WIB
Soal Bea Masuk Susu 0%, Begini Tanggapan Kemenkeu
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani (tengah) saat ditemui awak media di Kantor Pusat DJBC, Kamis (14/11/2024).


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembebasan bea masuk untuk impor susu dari sejumlah negara seperti Australia dan Selandia Baru menjadi persoalan bagi peternak dalam negeri. 

Hal itu berdampak pada Harga susu impor yang jauh lebih murah dibandingkan susu dari peternak dalam negeri. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani mengungkapkan bea masuk 0% untuk impor susu karena adanya perjanjian perdagangan antara Indonesia dan negara terkait. 

Baca Juga: Aksi Pembalasan Tiongkok ke Uni Eropa Segera Diberlakukan, Dimulai dari Brendi

"Itu terkait dengan FTA, perjanjian trade agreement ya, antara ASEAN, Astralia dan New Zealand, jadi itu yang kita jalanin juga," ungkap Askolani saat ditemui awak media di Kantor Pusat DJBC, Kamis (14/11). 

Meski pembebasan bea masuk impor susu tengah menjadi persoalan bagi peternak dalam negeri, revisi pembebasan bea masuk tersebut menurut Askolani perlu adanya koordinasi dengan Ditjen Pajak. 

"Itu temen-temen dari pajak ya kalau soal itu," ujarnya. 

Adapun, Menteri Koperasi Budi Arie mengungkapkan konsumsi susu nasional pada tahun 2022 mencapai 4,4 juta ton, dan angka tersebut naik menjadi 4,6 juta ton pada tahun 2024. 

Baca Juga: Budi Arie Angkat Bicara Soal Aksi Protes Peternak Susu di Boyolali dan Pasuruan

Namun sekitar 80% dari total konsumoleh Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Indonesia, yang membebaskan produk susu impor dari bea masuk. 

Kebijakan ini si susu nasional dipenuhi melalui impor, terutama dari Selandia Baru yang memiliki produksi susu mencapai 21,3 juta ton. 

Menurutnya jumlah impor besar-besaran ini didukung membuat harga susu impor lebih murah sekitar 5% dibandingkan harga rata-rata global, sehingga produk lokal kalah bersaing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×