kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Soal Antaboga, DPR panggil Menkeu, BI, dan LPS


Rabu, 08 Desember 2010 / 12:57 WIB
Soal Antaboga, DPR panggil Menkeu, BI, dan LPS
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Adi Wikanto |

JAKARTA. Tim Pengawas Kasus Century memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rudjito, Rabu (8/12). Ini untuk menindaklanjuti penyelesaian kasus PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang menjual produk kontrak pengelolaan dana (KPD) atawa discretionary fund melalui PT Bank Century.

Sejatinya, penjualan KPD tersebut sudah berlangsung lama hingga November 2008. Total dana nasabah yang terkumpul mencapai Rp 8 triliun. Namun, dana itu lenyap seiring kebangkrutan Antaboga dan Bank Century pada November 2008.

Pimpinan rapat yang juga Wakil Ketua DPR, Anis Matta menegaskan, pemerintah harus segera menyelesaikan masalah itu. Sebab, paripurna DPR sudah menginstruksikan agar masalah itu tidak berlarut-latur. "Penyelesaian masalah itu harus memperhatikan nasib nasabah Bank Century yang membeli produk investasi di Antaboga," kata Anis.

Sementara, dalam rapat tersebut, Menkeu, Gubernur BI, dan Ketua LPS bersatu suara. Mereka menjelaskan, jenis investasi di Antaboga tersebut bukan merupakan produk bank. Selain itu, penjualan produk tersebut merupakan instruksi oknum direksi Bank Century terdahulu, yakni Robert Tantular. Robert merupakan mantan Direktur Utama sekaligus pemilik saham mayoritas Bank Century. "Robert dan teman-temamnnya yang harus bertanggung jawab utama dalam kasus ini," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×