Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar
Salah satu andalan pemerintah untuk menghindari pertumbuhan ekonomi negatif hingga sepanjang tahun, adalah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan anggaran mencapai Rp 695,2 triliun. Walaupun realisasi sampai dengan bulan Mei 2020 masih minim.
Staf Khusus Menkeu Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin menabahkan sektor usaha yang sebelumnya menyumbang pertumbuhan ekonomi negatif seperti perdagangan, pariwisata, dan transportasi akan kembali pulih seiring dengan hidupnya kembali aktivitas ekonomi.
"Selain itu, juga sektor yang berhubungan dengan internet," kata Masyita kepada KONTAN, Rabu (17/6).
Di sisi lain, pemerintah akan mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk mengungkit kembali konsumsi masyarakat guna mencegah berlangsungnya pertumbuhan ekonom negatif. Sebab, dari total anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,09 triliun, baru 28,63% yang terealisasi.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mewanti-wanti bahwa Indonesia belum aman dari pertumbuhan ekonomi negatif karena ada risiko gelombang kedua Covid-19 di China karena bisa mengancam mitra dagangnya, termasuk Indonesia.
Proyeksi Andry, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya sebesar 0,2%, dengan pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal II, lalu pada kuartal III-2020 proyeksi pertumbuhan ekonomi masih negatif 0,19%, dan kuartal IV-2020 baru mengalami pertumbuhan ekonomi positif 1,62%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News