Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin kuat. Pasalnya pemerintah memutuskan untuk memberikan bantuan sosial (bansos) dengan total Rp 24,17 triliun kepada masyarakat. Bansos ini diberikan sebagai pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya meminta dukungan kepada seluruh kepala daerah terkait kemungkinan kenaikan harga BBM yang saat ini masih dikaji.
“Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, saya minta Gubernur, Bupati, Walikota, dan seterusnya untuk sosialisasikan dan memberikan dukungan ini,” tutur Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8).
Baca Juga: Kepala BPS: Dampak Kenaikan Harga BBM Bisa Ditekan Asal Penyaluran Bansos Lancar
Meski begitu, ia meminta agar pemerintah daerah tidak panik atas wacana tersebut, sebab pemerintah sudah mempersiapkan segala kemungkinan dampak yang akan terjadi. Sehingga pemerintah daerah tinggal menyesuaikan dengan kebijakan yang ada untuk meredam laju inflasi.
“Pemda bisa bekerja sama seperti kita menangani pandemi Covid saat itu. Pemerintah juga telah menyiapkan antisipasi bantuan jika ada kenaikan harga BBM,” jelsnya.
Luhut mengarahkan setiap kepala daerah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mengalokasikan anggaran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang sudah disiapkan Rp 24,17 triliun.
Dengan penyaluran bansos tersebut, Luhut berharap inflasi bisa terjaga, utamanya inflasi pangan yang pada Juli 2022 tercatat 11,47% bisa diturunkan, sehingga ke depannya menjadi lebih baik.
“Dana (bansos) ada dan kita sedang persiapkan. Jadi kalau kita kompak dan tidak saling menyalahkan, saya kira akan bagus. Tidak ada yang tidak bisa kita atasi asal kita kompak. Saat covid banyak yang menyalahkan kita, tapi akhirnya kita bisa,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News