kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Simak hal yang perlu diperhatikan orang tua dan guru saat anak belajar dari rumah


Jumat, 30 Juli 2021 / 09:35 WIB
Simak hal yang perlu diperhatikan orang tua dan guru saat anak belajar dari rumah


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Pandemi yang masih berlangsung di Indonesia selama satu tahun ini membuat anak sekolah melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran tatap muka menyebabkan risiko penularan Covid-19 menjadi tinggi.

Praktisi pendidikan dan pemerhati sosial Ramdan Hamdani melihat bahwa saat ini peran orang tua dalam menciptakan lingkungan yang dapat mendukung tumbuhnya motivasi belajar anak perlu diperhatikan. “Artinya, apa saja yang diperlukan oleh anak untuk dapat mengikuti pembelajaran sebisa mungkin dipenuhi atau disediakan oleh para orang tua,” kata Ramdan kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

Selain itu, menurutnya dengan anak sekolah di jenjang tertentu seperti SD dan SMP, kehadiran teman sebaya sangat diperlukan selama proses kegiatan pembelajaran jarak jauh, karena anak akan lebih bersemangat apabila disertai oleh teman-temannya. Agar tetap kondusif, dia juga menilai bahwa hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi seperti televisi dan lainnya.

Ramdan juga melihat bahwa suasana belajar akan dirasakan menyenangkan atau bermakna bagi anak apabila anak diberikan pemahaman tentang manfaat dari materi yang mereka pelajari. “Oleh karena itu, sebisa mungkin guru serta orang tua memberikan penjelasan tentang manfaat yang dapat diperoleh dari mengikuti pelajaran tersebut,” tutur dia.

Baca Juga: Zona merah corona melonjak, hanya satu daerah tidak ada kasus Covid-19, dimana?

Selain kemampuan kognitif, Ramdan melihat bahwa guru perlu memberikan keterampilan untuk membentengi diri sendiri dari berbagai hal yang dapat merusak akhlak atau moral mereka. “Dalam konteks ini, guru hendaknya tidak menjejali anak dengan berbagai pelajaran yang bersifat kognitif serta memberikan setumpuk tugas dengan dalih agar anak tidak banyak bermain di dalam rumah,” kata Ramdan.

Guru juga dituntut untuk tetap mampu memberikan bimbingan moral kepada anak di tengah derasnya arus informasi. Orang tua juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam proses pendidikan anak dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. 

“Sebagai contoh, mengatur penggunaan gadget oleh anak dan memastikan mereka melaksanakan ibadah rutin dengan benar hanya dapat dilakukan oleh orang tua,” kata Ramdan.

Baca Juga: APSI: Pembangunan pengelolaan limbah medis B3 tak hanya fokus di Pulau Jawa

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Kamis (29/7) ada tambahan 43.479 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 3.331.206 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 45.494 orang sehingga menjadi sebanyak 2.686.170 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1.893 orang menjadi sebanyak 90.552 orang.

Saat ini ada total 554.484 kasus aktif di Indonesia. Jumlah ini turun 3.908 dari sehari sebelumnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Ada 6 vaksin Covid-19 di Indonesia, vaksin mana yang terbaik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×