Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - SOLO. Sidang lanjutan gugatan dugaan ijazah palsu terhadap Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) akan dilaksanakan hari ini, Rabu (30/4/2025), dengan agenda mediasi.
Proses mediasi ini merupakan bagian dari perkara nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt dan akan berlangsung di Ruang Mediasi, Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo, Jawa Tengah.
Mediator yang ditunjuk untuk menangani mediasi ini adalah Profesor Adi Sulistiyono, seorang Guru Besar bidang Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret di Kota Solo.
Baca Juga: Ciri-Ciri Ijazah Palsu dan Cara Membedakan Ijazah Asli dan Palsu
Penunjukan mediator ini diajukan oleh penggugat, Muhammad Taufiq, yang mewakili kelompok bernama Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) pada sidang pertama yang berlangsung pada Kamis (24/4/2025).
Penggugat Muhammad Taufiq mengusulkan Profesor Adi Sulistiyono, dan usulan tersebut disetujui oleh para tergugat.
Tergugat I, Jokowi, diwakili oleh kuasa hukumnya, Irpan.
Sementara itu, tergugat II adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, tergugat III adalah SMA Negeri 6 Surakarta, dan tergugat IV adalah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Bambang menambahkan bahwa selama mediasi, PN Solo akan berfungsi sebagai fasilitator.
Baca Juga: Ijazah Anda Hilang? Begini Cara Mengurus Ijazah Hilang atau SKPI
"Namun, untuk biaya mediator, itu akan menjadi kesepakatan antara para pihak, baik tergugat maupun penggugat. Kecuali jika mediator menyerahkan kepada hakim, maka tidak ada biaya," jelasnya.
"Namun, ada ketentuan di mana pihak yang tidak dapat hadir karena sakit, dalam pengampuan, berada di luar negeri, atau melaksanakan tugas negara, diperbolehkan untuk diwakilkan," tambah Bambang.
Selanjutnya: Pergerakan Indeks Dolar Menunggu Data Ekonomi Utama Amerika
Menarik Dibaca: EMTK Bakal Bagikan Dividen Rp 33 Per saham, Simak Jadwalnya Di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News