Sumber: Kompas TV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin menyebut, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1443 H dilakukan dengan metode hisab dan rukyat.
Pertama, kata Kamarudin Amin, Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag akan mempresentasikan posisi hilal bulan Syawal secara hisab.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan rukyat atau pengamatan visibilitas hilal dari seluruh Indonesia.
Hasil hisab dan rukyat itu akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1443 H atau Idulfitri 2022.
“Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H,” jelas Kamaruddin, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (30/4/2022).
Artikel ini sudah tayang di Kompas.tv, berjudul: Sidang Isbat Lebaran 2022: Kemenag Undang Muhammadiyah hingga Diumumkan Pukul 19.15 WIB
Penulis : Dedik Priyanto
Editor : Fadhilah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News