Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, pelatihan Kartu Prakerja bakal dilakukan dengan skema normal atau secara offline (tatap muka) mulai triwulan I tahun 2023.
Seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (20/12/2022), Airlangga mengatakan, skema normal pelatihan Prakerja akan berfokus untuk memberikan bantuan produktivitas angkatan kerja dan peningkatan skill.
"Metode pelatihan akan dilakukan secara offline, online, dan hybrid, serta insentif yang diberikan akan dilakukan penyesuaian," kata Airlangga.
Dia menambahkan, "Ditargetkan (Kartu Prakerja) akan menjangkau satu juta penerima."
Skema normal pelatihan Kartu Prakerja
Pada tahun mendatang, kata Airlangga, bantuan biaya pelatihan akan diberikan secara langsung kepada peserta. Tak hanya itu, insentif juga diserahkan kepada mereka yang mengikuti program ini setelah merampungkan pelatihan.
Ada pun, pelatihan yang ia maksud terdiri dari skilling, reskiling, dan upskiling yang proses persiapannya sudah berjalan pada akhir tahun 2022.
Baca Juga: Anggaran Insentif Program Kartu Prakerja Ditambah Rp 7 Triliun Jadi Rp 18 Triliun
Airlangga menjelaskan, Perubahan Kedua Peraturan Presiden terkait Kartu Prakerja sudah ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 113 Tahun 2022 untuk memulai skema ini.
Bahkan, perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai peraturan pelaksanaan juga telah ditetapkan melalui Permenko Nomor 17 Tahun 2022.
Airlangga mengatakan, perubahan skema menjadi tindak lanjut usai Prakerja digelar 100% secara online pada tahun-tahun sebelumnya. Pelatihan Prakerja online memanfaatkan teknologi digital mulai dari pendaftaram penyaringan peserta, termasuk pelaksanaan pelatihan.
Baca Juga: 15 Pelatihan Kartu Prakerja di Bawah Rp 200.000, Masih Ada Waktu Sampai 30 November!
Insentif bertambah
Perubahan skema pelatihan Prakerja pada triwulan I 2023 menjadi isyarat bahwa program ini akan berlanjut.
Tahun 2022, Prakerja telah merampungkan gelombang ke-47 dan bakal berlanjut ke gelombang ke-48 awal tahun 2023.
Dikutip dari Kemenko Perekonomian, peserta Prakerja tahun 2023 akan menerima penambahan insentif yang sebelumnya Rp 3.550.000 menjadi Rp 4.200.000.
Besaran instentif tersebut terbagi atas Rp 3,5 juta untuk biaya pelatihan, Rp 100 ribu untuk insentif survei sebanyak 2 kali pengisian, dan Rp 600 ribu untuk insentif pascapelatihan.
Baca Juga: Cek Syarat Daftar Gelombang 47 Prakerja di Dashboard.prakerja.go.id, Simak Apa Saja
Pemerintah tambah anggaran
Melansir Kontan, sebelumnya diberitakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menambahkan anggaran Program Kartu Parakerja sebanyak Rp 7 triliun, sehingga pagu yang awalnya ditetapkan Rp 11 triliun kini bertambah menjadi Rp 18 triliun.
“(Anggaran Kartu Prakerja) ada tambahan lagi Rp 7 triliun, karena kita menambah untuk shock absorber-nya, sehingga total pagu menjadi Rp18 triliun,” tutur Sri Mulyani akhir November 2022 lalu.
Sri Mulyani menyampaikan, realisasi Program Kartu Prakerja hingga Oktober 2022 telah mencapai Rp 12,9 triliun. Artinya sudah terserap 82,67% dari pagu anggaran yang disiapkan.
Realisasi tersebut telah dimanfaatkan di antaranya, untuk bantuan biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi, bagi sebanyak 3,67 juta peserta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelatihan Kartu Prakerja Bakal Digelar Offline Mulai Triwulan I 2023"
Penulis : Yefta Christopherus Asia Sanjaya
Editor : Inten Esti Pratiwi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News