kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap serap beras saat musim panen, Bulog segera gelontorkan 500.000 ton beras


Kamis, 27 Februari 2020 / 13:32 WIB
Siap serap beras saat musim panen, Bulog segera gelontorkan 500.000 ton beras
ILUSTRASI. Musim panen beras bakal di mulai akhir Maret hingga awal April


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog menargetkan, dapat menyalurkan beras hingga 500.000 ton menjelang panen raya yang diperkirakan dimulai para akhir Maret hingga April mendatang.

"Stok kami sekarang 1,7 juta ton, ini untuk kebutuhan puasa dan lebaran, belum ada panen satu bulan ke depan, kami prediksi Bulog akan keluarkan kurang lebih 500.000 ton dari 1,7 juta ton," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kamis (27/2). 

Dengan menggelontorkan 500.000 ton, maka stok yang tersedia sebesar 1,2 juta ton. Dengan berkurangnya muatan gudang, Budi optimistis bisa menyerap beras sebanyak-banyaknya. Dia bahkan menargetkan bisa menyerap beras hingga 1,7 juta ton selama panen raya.

Baca Juga: Belum dapat izin impor gula, ini kata Bulog

"Jadi kalau kami menyerap di Maret-April itu bisa berhasil 1,7 juta ton, berarti kami punya stok sudah hampir 3 juta ton, berarti aman. Maka masyarakat tenang untuk menghadapi masalah pangan, khususnya beras," terang dia. 

Lebih lanjut Budi bilang, sebagai upaya untuk mengurangi pasokan, Bulog akan melakukan operasi pasar secara masif. Menurutnya, hingga saat ini pun sudah terdapat beberaoa daerah yang memang membutuhkan beras Bulog untuk kebutuhan mendesak, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).

Memang, hingga saat ini permintaan pasar atas beras Bulog belum terlalu besar. Rata-rata permintaan beras Bulog hanya sekitar 5.000 ton per hari. Permintaan beras Bulog yang kecil ini lantaran banjir pasokan beras, seperti di Pasar Induk Beras Cipinang yang masih cukup banyak.

Tak hanya itu, Budi menyebut, sebenarnya stok beras yang dimiliki bisa disalurkan untuk kebutuhan industri pangan berbahan dasar beras.

Baca Juga: Bulog berencana salurkan beras untuk industri makanan

"Sekarang industri pangan membutuhkan pangan bahan baku tepung dari beras. Kemarin saya bicarakan ke Menperin, ada yang membutuhkan 470.000 ton untuk kepentingan pangan, itu bisa mengatasi untuk mengurangi stok yang ada," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×