kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Setoran Dividen BUMN Beralih ke Danantara, DPD RI: Kemenkeu Perlu Revisi Target PNBP


Selasa, 18 Februari 2025 / 12:28 WIB
Setoran Dividen BUMN Beralih ke Danantara, DPD RI: Kemenkeu Perlu Revisi Target PNBP
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta Kementerian Keuangan untuk merevisi target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta Kementerian Keuangan untuk merevisi target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun ini.

Ketua Komite  IV DPD Ahmad Nawardi mengungkapkan, setoran dividen tahun ini akan hilang, imbas kebijakan pemerintah merancang 65 BUMN untuk digabung di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Nantinya dividen yang dihasilkan oleh BUMN akan disetorkan ke BPI Danantara, dan bukan ke kas negara lagi.

Adapun setoran dividen tahun ini ditargetkan Rp 90 triliun. Nantinya setoran dividen tersebut akan dikelola BPI Danantara untuk menjadi investasi. Alhasil, target PNBP yang dirancang Rp 513,64 triliun tidak akan tercapai, karena tidak ada setoran dividen BUMN.

“Karena itu Kementerian Keuangan perlu merevisi target penerimaan PNBP, serta harus ada solusi pengganti PNBP yang berasal dari dividen BUMN,” tutur Ahmad dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan, Selasa (18/2).

Baca Juga: Rapat DPD Bersama Sri Mulyani Digelar Secara Tertutup

Ahmad khawatir, bila penerimaan yang hilang dari kas negara tersebut tidak dicari penggantinya, maka penerimaan negara tahun  ini tidak akan mencapai target, dan membuat defisit APBN 2025 melebar.

“Jika target penerimaan negara tak tercapai dan belanja tidak dikurangi sejak awal, defisit akan semakin melebar dari yang ditetapkan Pemerintah sebesar 2,53% dari PDB,” ungkapnya.

Untuk diketahui, BPI Danantara akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan dengan adanya Danantara, kekayaan negara akan dikelola untuk kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.

"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola, dan kita beri nama Danantara," ujar Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025), sebagaimana dilansir siaran YouTube Kompas TV.

Presiden kemudian menjelaskan arti Danantara menurut istilah. Ia menjelaskan, "daya" berarti energi atau kekuatan. "Anagata" berarti masa depan. Sementara itu, "Nusantara" berarti Tanah Air Indonesia.

Prabowo mengatakan, investasi awal untuk BPI Danantara sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 325,8 triliun (asumsi kurs Rp 16.290).

Baca Juga: Memantau Dampak AS Tolak Pilar Dua Perpajakan

Selanjutnya: Pemprov DKI Siapkan Mudik Gratis Tahun 2025, Menuju 20 Kota/Kabupaten Jawa-Sumatera

Menarik Dibaca: Instagram Uji Coba Fitur Baru Dislike, Ini yang Perlu Anda Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×