kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setgab koalisi belum sepakat dukung BLSM


Rabu, 15 Mei 2013 / 16:14 WIB
Setgab koalisi belum sepakat dukung BLSM
ILUSTRASI. Emma Coronel Aispuro, istri Joaquin Guzman, keluar dari Gedung Pengadilan Federal Brooklyn di New York. REUTERS/Jeenah Moon


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan satu paket bersama kompensasinya tampaknya tidak mulus. Pasalnya, partai pendukung koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) masih menolak rencana pemerintah dalam membagikan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Ketua DPP Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, partai koalisi setuju jika pemeirntah menaikkan harga BMM. Namun masalah muncul ketika pemerintah akan membagikan dana BLSM. Soalnya, sebagian anggota Setgab khawatir pembagian dana tersebut mengandung unsur politik karena sudah mendekati pemilihan umum (pemilu). "Kawan-kawan tidak setuju, takut dikira money politic," ujar Sutan saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/5).

Sutan menjelaskan, kekhawatiran anggota partai koalisi adalah, dana BLSM itu berpotensi diperpanjang hingga menjelang pemilu 2014. Meskipun, pemerintah berencana membangikan dana BLSM dalam waktu 4 bulan sampai 5 bulan pasca menaikkan harga BBM. "Teman-teman bilang jangan sampai pembangian dana itu lewat bulang November 2013," beber Sutan.

Karena itu, anggota partai koalisi meminta pemerintah untuk melakukan perhitungan yang matang, dan membuat simulasi agar dalam pembangian nantinya tidak syarat muatan politis. Sutan mengatakan sampai saat ini, partai koalisi belum bulat atau satu kata terkait teknis pembangian BLSM ini. Ia berharap dalam waktu dekat ini, ada kata sepakat antara anggota koalisi sehingga memudahkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pembaharuan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Politisi partai demokrat ini juga meminta agar partai di luar koalisi dapat memahami maksud pemerintah dan mendukung program BLSM. Seperti diketahui, pemerintah rencananya menganggarkan dana BLSM sebesar Rp 13 triliun-Rp 14 triliun untuk dibagikan langsung kepada masyarakat yang tidak mampu setelah menaikkan harga BBM. Program tersebut dijadikan satu paket dengan rencana pemeirntah menaikkan harga BBM.

Hingga kini pemerintah belum menaikkan harga BMM karena menunggu DPR menyetujui program kompensasi, secara khusus program BLSM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×