kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah cetak 15,5 juta kartu untuk kompensasi


Selasa, 14 Mei 2013 / 20:42 WIB
Pemerintah cetak 15,5 juta kartu untuk kompensasi
ILUSTRASI. Penurunan harga saham menjadi peluang mengakumulasi saham murah ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah telah menyusun mekanisme penyaluran dana kompensasi yang akan digelontorkan kepada masyarakat pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mekanismenya, dana kompensasi itu bisa diperoleh melalui kartu khusus yang saat ini sedang dicetak oleh kantor pos Indonesia.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Armida Alisjahbana mengatakan pemerintah akan membagikan sebanyak 15,5 juta kartu untuk dibagikan ke rumah tangga yang mendapatkan dana kompensasi BBM. "Mekanisme dan sistem penyaluran dana kompensasinya diperbaiki. Nantinya menggunakan sistem kartu," jelas Armida di Kantor Presiden, Selasa (14/5).

Armida menjelaskan, kartu khusus ini akan dicetak dan dibagikan oleh kantor Semua masyarakat yang berhak mendapatkan dana kompensasi akan menggunakan kartu ini untuk mendapatkan bantuan, baik itu beras untuk rakyat miskin (Raskin), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Sekarang kartu pembagian kompensasi itu masih dalam proses percetakan dan akan dibagikan saat pemerintah mulai menyalurkan dana kompensasi. Yang menjadi koordinator keseluruhan dalam pembagian dana kompensasi ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono. Sementara untk program BSM akan langsung ditangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan dibagikan melalui sekolah masing-masing.

Armida menjelaskan, program bantuan sosial ini akan terus berlanjut hingga tahun 2014, kecuali program khusus seperti BLSM yang rencananya cukup dilaksanakan empat sampai lima bulan pasca BBM naik. Program-program khusus ini selain BLSM lainnya adalah program pembangunan infrastruktur pengadaan air bersih dan sanitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×