kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,20   -15,29   -1.66%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei BI: Penjualan eceran menunjukan tren perbaikan pada Agustus 2020


Kamis, 08 Oktober 2020 / 10:34 WIB
Survei BI: Penjualan eceran menunjukan tren perbaikan pada Agustus 2020
ILUSTRASI. Indeks penjualan eceran di Agustus 2020 membaik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penjualan eceran pada Agustus 2020 menunjukkan tren perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi.

Berdasarkan hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Agustus 2020 tercatat sebesar 196,6 atau kontraksi 9,2% secara tahunan (yoy). Posisi ini sebenarnya sudah lebih baik dari kontraksi bulan Juli 2020 yang capai 12,3% yoy.

"Membaiknya kinerja penjualan eceran didorong oleh implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sehingga mendorong berbagai aktivitas masyarakat di sejumlah kota yang disurvei," kata Bank Indonesia dalam laporan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (8/10).

Perbaikan terjadi pada hampir seluruh kelompok terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tercatat tumbuh 2,7% yoy. Padahal pada bulan sebelumnya, kinerja kelompok ini masih kontraksi 1,9% yoy.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,23% ke Rp 14.750 per dolar AS pada hari ini (8/10)

Untuk selanjutnya, penjualan riil diperkirakan masih akan menorehkan kinerja lebih baik. Di mana, untuk bulan September 2020, IPR diperkirakan akan sebesar 196,8 atau tumbuh minus 7,3% yoy.

Peningkatannya akan disumbang oleh penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau yang diperkirakan masih melanjutkan tren positif dari bulan Agustus dan mencatat pertumbuhan sebesar 5,1% yoy.

Adapun kelompok lain yang tumbuh membaik adalah bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh minus 19,4% yoy dan subkelompok sandang yang akan kontraksi 61,9% yoy dan suku cadang dan aksesoris yang tumbuh minus 23,6% yoy.

Bank sentral Indonesia ini pun menegaskan, meskipun kelompok tersebut masih tercatat mengalami kontraksi, tetapi membaik dibandingkan bulan sebelumnya dan adanya harapan meningkatnya daya beli masyarakat sehingga mendorong permintaan.

"Peningkatan daya beli masyarakat sejalan dengan berbagai insentif pemerintah, kelancaran distribusi, dan banyaknya program diskon," pungkas BI.

Selanjutnya: Kasus hukum di sektor perbankan mulai marak pada bulan Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×