kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,26   4,51   0.50%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serapan gabah petani diklaim naik 9x lipat


Kamis, 16 Maret 2017 / 17:12 WIB
Serapan gabah petani diklaim naik 9x lipat


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemerintah menggeber penyerapan gabah dari para petani. Langkah ini untuk mencegah penurunan harga gabah di tingkat petani sampai di bawah harga pembelian pemerintah.

Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan, saat ini tingkat serapan gabah petani setelah pemerintah turun langsung bersama Bulog dalam membeli gabah petani sudah mencapai 18.000 ton per hari. Serapan ini, naik sembilan kali lipat jika dibandingkan tingkat serapan gabah sebelum pemerintah bersama Bulog, turun langsung dalam serap gabah petani.

"Sebelum kami bentuk tim, itu serapan gabah hanya 2.000 ton per hari, ini bagus," katanya kepada Kontan pekan ini.

Harga gabah di sejumlah daerah di Indonesia turun akibat melimpahnya jumlah produksi. Penurunan harga gabah bahkan sampai di bawah harga pokok pembelian pemerintah.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian pertengahan Februari lalu, penurunan harga di bawah harga pembelian pemerintah tersebut terjadi antara lain terjadi di Rembang, Grobogan, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Jepara dan Kendal.

Untuk Rembang misalnya, pada 13 Februari kemarin harga gabah kering hanya mencapai Rp 2.700 per kilogram. Di Grobogan, Februari harganya hanya Rp 2.800 per kilogram. Atas dasar itu, Kementerian Pertanian membentuk tim untuk mempercepat penyerapan gabah petani.

Tri Wahyudi Saleh, Direktur Pengadaan Perum Bulog mengatakan setelah terbentuk, tim langsung turun ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti; Papua, NTT, Jawa Timur, Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat untuk segera serap gabah petani. Upaya tersebut membuahkan hasil.

Berdasar data yang dimilikinya, upaya tersebut berhasil meningkatkan serapan gabah dan harga gabah di tingkat petani menjadi minimal sesuai dengan harga pembelian pemerintah. Untuk tingkat seraan gabah misalnya, pada periode Januari sampai pertengahan Maret ini sudah mencapai 470.000 ton, atau 230.000 ton setara beras.

Serapan tersebut naik 16 kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 lalu. Waktu itu, serapan gabah petani hanya mencapai 28.150 ton. Dengan serapan tersebut, berarti jumlah anggaran yang sudah digelontorkan untuk penyerapan tersebut mencapai Rp 1,579 triliun.

"Itu hasil kali antara 230.000 ton kali HPP beras Rp 7.300 per kilogram," katanya

Tri mengatakan, tingkat serapan tersebut kemungkinan besar masih akan terus naik, mengingat musim panen raya masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Pihaknya memperkirakan, pada musim panen nanti, tingkat serapan gabah per hari bisa mencapai 20.000 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×