kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan terakhir, aksi jual asing di pasar domestik capai Rp 1,94 triliun


Sabtu, 21 Desember 2019 / 17:59 WIB
Sepekan terakhir, aksi jual asing di pasar domestik capai Rp 1,94 triliun
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aksi jual asing di pasar obligasi domestik. Berdasarkan catatan BI capital outflow atau arus keluar modal asing mencapai Rp 1,94 triliun sepanjang sepekan terakhir atau week to date.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keluarnya dana asing dari pasar Indonesia merupakan sesuatu yang biasa terjadi.

Baca Juga: Kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 1.068 triliun

“Ini hal yang wajar terjadi di akhir tahun karena biasanya para trader pemegang SBN keluar (dari pasar) untuk melakukan  profit-taking saja. Umumnya, mereka akan kembali lagi (masuk ke pasar) di awal tahun,” terang Perry, Jumat (20/12). 

Meski terjadi  outflow di pasar obligasi, BI mencatat secara keseluruhan masih terjadi aliran masuk modal asing ( capital inflow) pada portfolio domestik, yaitu Rp 1,31 triliun sepanjang seminggu terakhir.

Baca Juga: Marak akuisisi, pemegang saham bank meraup untung besar

Inflow terjadi di pasar saham sebesar Rp 1,41 triliun dan pada instrumen Sertifikat BI (SBI) sebesar Rp 1,75 triliun. 

Adapun, sejak awal tahun atau  year-to-date (ytd), BI mencatat capital inflow asing pada portofolio mencapai Rp 220,07 triliun. Terdiri dari arus masuk modal asing pada SBN sebesar Rp 171,51 triliun, pada pasar saham Rp 43,78 triliun, dan sisanya di obligasi korporasi dan SBI. 

Baca Juga: Reksadana Saham Terpuruk, Pendapatan Tetap Jadi Jawara

“Ini cerminan kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia yang dinilai bagus […] Tecermin juga dari premi risiko Indonesia yang rendah, diukur dari  Credit Default Swap (CDS) sekarang 62,73 bps,” sambung Perry. 

Selain itu, inflow portofolio yang masih kuat tersebut juga menyokong posisi nilai tukar rupiah yang sampai saat ini masih di bawah Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Program Andalan Jokowi Hadapi Tantangan Berat 2020

Di pasar spot, per pukul 14.15 WIB, kurs rupiah tercatat pada posisi Rp 13.997 per dollar AS. 

“Nilai tukar rupiah bergerak stabil karena mekanisme pasar berjalan baik, suplai juga berjalan baik, dan faktor aliran modal asing masuk ke portofolio,” tutur Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×