Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepanjang Januari 2019 hingga Juli 2019, ada 135.747 hektar hutan dan lahan yang terbakar.
Jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar itu diketahui berdasarkan pengamatan citra Landsat 8 Operational Land Imager dan pemantauan lapangan.
"Sampai dengan 31 Juli 2019 itu ada 135.747 luas hektar yang lahannya terbakar. Hampir 30.000 lebih di Riau," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B Panjaitan di Gedung KLHK, Jakarta, Jumat (16/8).
Baca Juga: Pemerintah Indonesia sudah sampaikan tanggapan atas tuduhan subsidi UE
Raffles mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi di lahan gambut. Sisanya, yang terbakar adalah lahan tanah mineral. "Nah yang memang banyak itu di gambut 31.002 hektar, yang di mineral 104.746 hektar," ucap dia.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Rafles, menjadi lokasi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan terluas, yakni 71.712 hektar. Berikutnya, tiga provinsi lain, yaitu Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. "Riau seluas 30.065, Kalimantan Selatan 4.670, dan Kalimantan Timur 4.430 hektar," ucap dia.
Baca Juga: Kilang Balikpapan kebakaran? Kepulan asap hitam sudah terlihat
Raffles juga menyampaikan, setidaknya ada enam provinsi yang saat ini masih berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Enam provinsi itu adalah Riau, Kalimantan Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Jambi. (Christoforus Ristianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KLHK: 135.747 Hektar Lahan Terbakar Sepanjang Januari-Juli 2019"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News