kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentuh 1.362, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai Rekor Tertinggi sejak 8 Oktober


Selasa, 18 Januari 2022 / 19:34 WIB
Sentuh 1.362, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai Rekor Tertinggi sejak 8 Oktober
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan mural bertema melawan Covid-19 di kawasan Blok M Jakarta, Kamis (23/11). Kasus harian Covid-19 terus menanjak, mencapai 1.362 pada Selasa (18/1), rekor tertinggi sejak 8 Oktober tahun lalu. KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus harian Covid-19 terus menanjak, mencapai 1.362 pada Selasa (18/1). Angka ini rekor tertinggi sejak 8 Oktober tahun lalu atau lebih dari tiga bulan terakhir.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pendorong tren kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron. Oleh sebab itu, semua pihak mewaspadai tren ini tetapi tidak perlu bereaksi berlebihan.

“Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan,” kata Presiden, Selasa (18/1), dikutip dari laman setkab.go.id.

Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Senin (17/1), kasus Covid-19 akibat penularan varian sangat menular itu mencapai 840. 

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Naik Jadi 840, Berikut 10 Negara Kedatangan Varian Ini

Dari jumlah tersebut, sebanyak 174 kasus merupakan transmisi lokal dan 609 lainnya berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri. 

"Dan, ada 57 kasus lagi yang sedang kami lakukan penyelidikan epidemiologinya untuk memastikan apakah ini transmisi lokal atau pelaku perjalanan luar negeri," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Selasa (18/1), seperti dilansir Kompas.com.

Untuk menekan laju penularan Omicron, Presiden menekankan sejumlah hal. Pertama, Jokowi meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

“Jika bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak, sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian. Dan, untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah (work from home), lakukanlah kerja dari rumah,” ucapnya.

Selain itu, Presiden juga meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak. Kemudian, Jokowi menekankan pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi, termasuk peningkatan kasus Omicron saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×