kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Resesi AS Berpotensi Pengaruhi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah


Selasa, 21 Juni 2022 / 16:07 WIB
Sentimen Resesi AS Berpotensi Pengaruhi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Sentimen Resesi AS Berpotensi Pengaruhi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju ekonomi Amerika Serikat (AS) dikhawatirkan terperosok ke jurang resesi. Bank Indonesia (BI) melihat, sentimen ini juga sudah memengaruhi Indonesia, salah satunya di pergerakan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah di pasar spot pada pagi ini, Selasa (21/6) dibuka di level Rp 14.822 per dolar AS, atau menguat tipis 0,09% dari level penutupan Senin (20/6) yang sebesar Rp 14.836 per dolar AS. Namun, sebelumnya, selama kurang lebih sepekan nilai tukar rupiah terpantau melemah.

“Sentimen utamanya saat ini adalah kekhawatiran ekonomi AS ke depan akan mengalami resesi pasca peningkatan suku bunga kebijakan The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 basis poin (bps),” tegas Edi kepada Kontan.co.id, Selasa (21/6).

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.813 Per Dolar AS Pada Hari Ini (21/6)

Namun, Edi mengungkapkan, negara Paman Sam tentu masih akan terus melakukan pengujian terhadap potensi resesi ke depan dengan melihat angka inflasi ke depan dan seberapa besar respons suku bunga The Fed di Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya.

Nah, ketidakpastian pergerakan rupiah masih akan terjadi dalam periode ini.

Di tengah ketidakpastian ini, Edi yakin ada bantalan yang masih bisa menahan pergerakan rupiah, yaitu cadangan devisa. Adapun cadangan devisa per Mei 2022 tercatat US$ 135,6 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Juga: Simak Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Selasa, 21 Juni 2022

“Karena level cadangan devisa di atas batas kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor, maka cadangan devisa masih cukup untuk menahan ketidakpastian rupiah,” tambah Edi.

Mengingat nilai tukar rupiah sempat melemah selama beberapa waktu terakhir, memang ada risiko ini kemudian menggerus kondisi cadangan devisa. Namun, tetap saja ada faktor-faktor lain yang menambah cadangan devisa, seperti suplai valuta asing dari eksportir mengingat kinerja ekspor yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×