kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sentil Pemda, Sri Mulyani: Belanja Daerah Harus Produktif


Selasa, 13 Juni 2023 / 15:47 WIB
Sentil Pemda, Sri Mulyani: Belanja Daerah Harus Produktif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kualitas belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kualitas belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Menurut Sri Mulyani, hingga saat ini porsi terbesar belanja daerah adalah belanja pegawai, yang dianggap manfaatnya tidak langsung menyentuh masyarakat. 

"Di daerah, belanja masih didominasi belanja pegawai. Perlu diperhatikan agar belanja APBD langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat," ujar Sri Mulyani di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (13/6). 

Ia bahkan menyentil beberapa daerah yang justru merogoh kocek untuk pembangunan yang kurang produktif. 

Baca Juga: Realisasi Belanja Daerah Kontraksi Pada April 2023, Ini Penyebabnya

Seperti, pembuatan stadion baru, pembuatan jalan raya di tempat yang tidak cocok, maupun pembangunan rumah sakit di tempat yang tidak sesuai. 

Juga bila menilik gelontoran belanja pegawai pada tahun 2022, tercatat Rp 385,4 triliun atau mencakup 34% dari belanja daerah dalam APBD 2022. 

Meski begitu, ia cukup mengapresiasi bahwa porsi belanja pegawai pada tahun 2022 sudah mulai menurun dibandingkan tahun 2013 yang pada waktu itu mencapai 40,06%. 

Sri Mulyani kemudian menegaskan, belanja yang ada di daerah perlu untuk didorong untuk lebih produktif. Dengan demikian, ini akan memperkuat pertumbuhan nasional. 

"Kualitas belanja daerah ini perlu untuk ditingkatkan karena bisa menjadi penghalang untuk memperbaiki kualitas APBN dan APBD bila tak produktif," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×