kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Sentil Pemda, Sri Mulyani: Belanja Daerah Harus Produktif


Selasa, 13 Juni 2023 / 15:47 WIB
Sentil Pemda, Sri Mulyani: Belanja Daerah Harus Produktif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kualitas belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kualitas belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Menurut Sri Mulyani, hingga saat ini porsi terbesar belanja daerah adalah belanja pegawai, yang dianggap manfaatnya tidak langsung menyentuh masyarakat. 

"Di daerah, belanja masih didominasi belanja pegawai. Perlu diperhatikan agar belanja APBD langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat," ujar Sri Mulyani di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (13/6). 

Ia bahkan menyentil beberapa daerah yang justru merogoh kocek untuk pembangunan yang kurang produktif. 

Baca Juga: Realisasi Belanja Daerah Kontraksi Pada April 2023, Ini Penyebabnya

Seperti, pembuatan stadion baru, pembuatan jalan raya di tempat yang tidak cocok, maupun pembangunan rumah sakit di tempat yang tidak sesuai. 

Juga bila menilik gelontoran belanja pegawai pada tahun 2022, tercatat Rp 385,4 triliun atau mencakup 34% dari belanja daerah dalam APBD 2022. 

Meski begitu, ia cukup mengapresiasi bahwa porsi belanja pegawai pada tahun 2022 sudah mulai menurun dibandingkan tahun 2013 yang pada waktu itu mencapai 40,06%. 

Sri Mulyani kemudian menegaskan, belanja yang ada di daerah perlu untuk didorong untuk lebih produktif. Dengan demikian, ini akan memperkuat pertumbuhan nasional. 

"Kualitas belanja daerah ini perlu untuk ditingkatkan karena bisa menjadi penghalang untuk memperbaiki kualitas APBN dan APBD bila tak produktif," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×