Reporter: Bidara Pink | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (29/5) adalah hari terakhir masyarakat bisa mengikuti Sensus Penduduk (SP) secara Online. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sudah lebih dari 50 juta penduduk mengikuti sensus penduduk online di situs sensus.bps.go.id.
Sebagai informasi, sensus penduduk online ini telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari 2020. Semula BPS menetapkan batas pengisian sensus penduduk online pada tanggal 31 Maret 2020. Namun, berkaitan dengan penyebaran Covid-19, BPS akhirnya memperpanjang masa pengisian sensus penduduk online hingga sampai 29 Mei 2020.
Baca Juga: Hingga Kamis (28/5), baru 18,5% penduduk yang ikut sensus penduduk online
Lalu bagaimana dengan penduduk yang belum ikut sensus penduduk online yang sudah berakhir?
Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi menegaskan, penduduk yang belum berpartisipasi dalam sensus penduduk online akan tetap terdata. BPS akan mengadakan pendataan kependudukan pada bulan September 2020.
Tapi, ingat, pendataan kependudukan tersebut bukan berupa sensus penduduk wawancara sebagaimana seharusnya. Kepala BPS Suhariyanto pernah mengungkapkan perihal ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR beberapa waktu lalu.
"Kami rencanakan September, tapi enggak yakin apakah Covid-19 akan selesai. Lalu ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41%. Maka, tahun ini tidak ada sensus penduduk tatap muka," kata Suhariyanto saat itu.
Sebagai pengganti petugas sensus BPS yang seharusnya melakukan survei ke lapangan, BPS akan melibatkan semua Ketua RT untuk melakukan pendataan penduduk di wilayahnya.
Baru pada tahun 2021 BPS akan mengambil sampel sensus dengan pertanyaan yang lebih komplet.
Baca Juga: Sensus Penduduk Online selesai, BPS: Lebih dari 50 juta penduduk sudah mendaftar
Terkait dengan sensus penduduk online yang telah berakhir, BPS belum bisa menyampaikan detail jumlah masyarakat yang sudah berpartisipasi. Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi mengatakan Kepala BPS Suhariyanto akan mengumumkannya secara resmi.
"Alhamdullilah. Sebenarnya bisa diprediksi dengan trend response rate terakhir. Tapi jumlah pastinya nanti menunggu setelah rilis Bapak Kepala BPS saja ya. Termasuk series-nya," kata Romzi saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (30/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News