kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Seluruh Fraksi DPR setuju pembahasan RUU APBN 2022 dilanjutkan


Kamis, 19 Agustus 2021 / 17:46 WIB
Seluruh Fraksi DPR setuju pembahasan RUU APBN 2022 dilanjutkan
ILUSTRASI. Seluruh fraksi DPR setuju RUU APBN Tahun Anggaran 2022, untuk dibahas lebih lanjut.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh fraksi DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022, untuk dibahas lebih lanjut.

Namun, Fraksi PKS, Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi PAN memberi sorotan soal target pertumbuhan ekonomi tahun depan yang sebesar 5%-5,5% pada 2022.

Fraksi PKS menilai, proyeksi pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah di 2022 tersebut menunjukan pemerintah tidak yakin terhadap target yang akan dicapai pada 2022. Kondisi ini akan memberikan sinyal yang tidak baik bagi pelaku ekonomi baik dunia usaha maupun investor, karena mereka akan relative sulit untuk merencanakan bisnis ketika target tidak bisa ditetapkan dengan angka yang lebih presisi. 

“Selain masalah interval, margin antara 5% sampai 5,5% sangatlah lebar. Sebelumnya target pertumbuhan ekonomi ditetapkan dalam satu angka nominal tertentu.  Selain  itu,  target  dalam  bentuk  interval menyebabkan  sulitnya  melakukan  evaluasi baik  oleh  ekonom  maupun  akademisi,” demikian pandangan umum Fraksi PKS terhadap RUU APBN TA 2022 beserta nota Keuangannya di rapat paripurna DPR, Kamis (19/8).

Baca Juga: Simak enam fokus kebijakan APBN tahun 2022

Hal yang sama juga dikatakan Fraksi Partai Gerindra, proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah pada 2022 tersebut memberi kesan pemerintah memaksakan pertumbuhan ekonomi yang harus lebih dari 5%. Gerindra menilai target pertumbuhan ekonomi tersebut terlalu optimistis.

Mengacu pada capaian pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi Covud-19 yang tidak mencapai target, dan pertumbuhan ekonomi  minus 2,07% pada 2020, Fraksi Partai Gerindra mengingatkan pemerintah bahwa mematok asumsi pertumbuhan yang terlalu tinggi, jika realisasinya tidak sesuai target perencanaan, maka akan berdampak pada penurunan APBN di satu sisi dan meningkatkan defisit anggaran.

Sementara itu, Fraksi PAN berpendapat, target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5% sampai 5,5% di 2022 hanya bisa tercapai jika status transmisi Covid-19 rendah dan kekebalan komunal tercapai.

“Jika kedua hal ini tidak tercapai, maka perkiraan pertumbuhan tersebut terlalu optimis, bahkan kurang realistis,” sebut Fraksi PAN dalam pandangan umum fraksi.

Selanjutnya: Beberapa fraksi DPR menilai target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sudah realistis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×