kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selamat, investment grade S&P di tangan Indonesia!


Jumat, 19 Mei 2017 / 15:37 WIB
Selamat, investment grade S&P di tangan Indonesia!


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Standard and Poor's (S&P) akhirnya menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi, Jumat (19/5).

Dalam situs resminya, S&P menaikkan rating surat utang rupiah dan valuta asing bertenor jangka panjang (long term) menjadi BBB-, dari sebelumnya BB+.

Sedangkan rating surat utang jangka pendek atau short term direvisi ke atas juga menjadi A-3.

S&P juga menyematkan prospek stabil untuk utang Indonesia. 

Dalam pandangannya, S&P melihat, Indonesia mampu mengurangi risiko fiskal. "Kami percaya, fokus pemerintah atas bujet yang lebih realistis telah mengurangi risiko shortfall (penerimaan pajak di bawah target) memperlebar defisit bujet saat ini. 

S&P menyadari, mengumpulkan pajak di tengah penurunan harga komoditas yang menjadi andalan penerimaan negara, menjadi tantangan Indonesia. Tahun 2017 ini, pemerintah memperkirakan penerimaan pajak lebih rendah ketimbang proyeksi APBN 2016. 

Tapi, S&P berkepekspektasi, penerimaan negara masih lebih baik, setelah ada program tax amnesty. Selain itu, pemerintah diharapkan tetap menjaga kendali anggaran fiskal dan subsidi listrik.

Perkembangan ini akan menjaga defisit  Indonesia di bawah 2,5% terhadap PDB dalam tiga-empat tahun ke depan, di tengah keinginan pemerintah berekspansi program infrastruktur.

“Terlepas dari kerentanan ekonomi akibat faktor eksternal, kami mempertimbangkan anggaran belanja pemerintah sebagai pilar rating investment-grade Indonesia,” tulis S&P. 

Kelemahan utama ekonomi adalah ketika Indonesia dipandang sebagai negara dengan pendapatan menengah, eksportir komoditas dan importir barang modal, serta subyek berbagai kejutan dari faktor eksternal. 

Sedangkan outlook stabil diberikan melihat kondisi lingkungan keibjakan dan ekonomi Indonesia yang menjaga eksternal dan metrik fiskal tetap di level saat ini dalam satu-dua tahun mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×