kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor pertambangan kuartal I 2017 makin lesu


Jumat, 05 Mei 2017 / 14:19 WIB
Sektor pertambangan kuartal I 2017 makin lesu


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Laju ekonomi kuartal pertama 2017 yang mencapai 5,01% year on year (YoY) dipicu oleh pertumbuhan hampir di seluruh lapangan usaha. Satu-satunya yang menurun hanya sektor pertambangan dan penggalian. Padahal, sektor ini sempat tumbuh positif di kuartal ketiga dan keempat tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor pertambangan kuartal pertama tahun ini mencatat penurunan 0,49% YoY. Padahal, di kuartal ketiga dan keempat 2016, masing-masing tumbuh 0,29% YoY dan 1,06% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena penurunan produksi harian gas alam, minyak mentah, dan kondensat. "Karena penurunan produksi tembaga dan emas dari PT Freeport dan PT Amman," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jumat (5/5).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Sri Soelistyowati mengatakan, dengan penurunan produksi Freeport di Papua pada kuartal pertama 2017 yang mencapai 60%, dampaknya, pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua di kuartal pertama tahun ini hanya mencapai 4,16% YoY. Sementara kuartal keempat tahun lalu, laju ekonomi Maluku dan Papua tumbuh dua digit, 14,66% YoY.

Oleh karena itu, Suhariyanto berharap daerah-daerah yang ekonominya tergantung pada sumber daya alam, yaitu Papua, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur perlu berhati-hati. Pihaknya berharap, ke depan, pemerintah lebih menekankan pada ekonomi kreatif dan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sektor pertanian, pengolahan, dan perdagangan jadi pendorong utama

Sementara itu, sektor pertanian, pengolahan, dan perdagangan menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) tiga bulan pertama tahun ini. Ketiganya tercatat tumbuh masing-masing sebesar 7,12% YoY, 4,21% YoY, dan 4,77% YoY.

Peningkatan sektor pertanian, didorong oleh adanya musim panen tanaman pangan. Peningkatan sektor pengolahan didukung oleh peningkatan industri makanan dan minuman menjelang puasa dan Lebaran. Sedangkan peningkatan sektor perdagangan didukung oleh kenaikan perdagangan besar, eceran dan reparasi motor.

Meski demikian, tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi, dialami oleh sektor informasi dan komunikasi sebesar 9,10% YoY karena peningkatan penggunaan layanan data untuk internet, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor jasa lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×