kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor jasa masih jadi jagoan dalam menarik investasi


Minggu, 01 Agustus 2021 / 08:15 WIB
Sektor jasa masih jadi jagoan dalam menarik investasi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di Indonesia masih didominasi oleh sektor tersier atau sektor jasa. Bidang usaha ini memang padat modal, tetapi minim penyerapan tenaga kerja. meski begitu, bidang jasa setiap tahunnya menjadi jagoan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi dalam mendulang target investasi. 

Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi sektor jasa di sepanjang semester I-2021 sebesar Rp 218,7 triliun atau setara 49,4% dari total investasi langsung di periode Januari 2021 hingga Juni 2021 yang sebesar Rp 442,8 triliun. 

Pencapaian tersebut sudah menjadi tren sektor jasa sejak tahun 2017 hingga 2020. Secara berurutan, pada tahun 2017, sektor ini mencatat realisasi investasi sebesar Rp 293,4 triliun atau memegang porsi 42,3% dari total investasi tahun tersebut. 

Baca Juga: Indonesia kedatangan investasi baterai mobil listrik senilai US$ 1,1 miliar

Di tahun 2018, sektor jasa mencetak realisasi investasi sebesar Rp 367,0 triliun atau 50,9% dari total investasi. Di tahun 2019, realisasi investasi sektor jasa sebesar Rp 465,4 triliun atau 57,5% dari total investasi. Pun di tahun 2020, tercatat Rp 458,6 triliun atau 55,5% total investasi. 

Pada paruh pertama tahun ini pun, sektor jasa ini mengungguli industri pengolahan atau sektor manufaktur yang mencatat realisasi investasi sebesar Rp 167,1 triliun atau memiliki porsi 37,8%. 

Sektor jasa ini juga paling diminati oleh investor dalam negeri. Terlihat dari realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Sektor jasa mencapai Rp 139,9 triliun atau 65,3% dari total PMDN. 

Sebagai gambaran pun, dominasi sektor jasa bisa terlihat dari realisasi PMDN di bidang usaha perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang tercatat Rp 20,57 triliun. 

Baca Juga: Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan bangun pabrik baterai EV di Karawang

Disusul dengan transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 14,48 miliar. Kemudian disusul listrik, gas, dan air sebesar Rp 11,68 triliun, dan sektor konstruksi Rp 9,9 miliar. 

Meski begitu, nilai investor asing untuk sektor jasa sebesar US$ 5,4 miliar dengan sumbangan 34,5% dari total penanaman modal asing (PMA). 

Selanjutnya: Ekonom Celios pesimis Indonesia masuk peringkat 60 kemudahan investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×