Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ada beberapa hal yang akan memengaruhi kinerja perdagangan Indonesia pada tahun 2023.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, beberapa hal tersebut berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di dunia.
"Perkembangan harga global, tekanan geopolitik, dan kondisi ekonomi negara tujuan ekspor akan memengaruhi kinerja perdagangan pada tahun 2023," tutur Margo saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Senin (16/1).
Margo mengungkapkan, ini juga berkaca dengan kinerja perdagangan yang sudah tercatat pada sepanjang tahun 2022.
Baca Juga: IMF: Fragmentasi Pasar Bisa Merugikan Ekonomi Global
Ia pun memerinci. Pertama, terkait dengan perkembangan harga komoditas global, pada tahun 2021 dan 2022 kinerja ekspor Indonesia sangat terbantu dengan kenaikan harga komoditas. Sebut saja komoditas minyak sawit mentah (CPO) dan batubara.
Kedua, kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina. Ketegangan geopolitik pada tahun 2022 menimbulkan disrupsi rantai pasok global yang mengganggu perdagangan.
Margo bilang, bila pada tahun 2023 ketegangan politik tersebut mereda, maka ini juga akan memberi sentimen perubahan terhadap kinerja perdagangan Indonesia tahun 2023.
Ketiga, kebijakan perdagangan negara-negara mitra dagang. Masih berkaitan dengan ketegangan geopolitik, banyak negara yang melakukan restriksi ekspor pangan.
Baca Juga: Ini Proyeksi Neraca Perdagangan Desember dari Ekonom Stanchart dan LPEM FEB UI
Beberapa komoditas pangan yang dilarang ekspor oleh negara-negara adalah gandum, daging sapi, beras, gula, kedelai, bahkan pupuk.
BIla pada tahun 2023 kebijakan restriksi pangan tidak ada lagi, maka ini juga akan memberi pengaruh terhadap kinerja perdagangan Indonesia.
Keempat, kinerja pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama Indonesia. Margo berharap, pertumbuhan ekonomi negara mitra mulai ngegas. Bila ini terjadi, permintaan barang dari Indonesia tentu mengalir deras.
Baca Juga: Kinerja Manufaktur Domestik Dorong Surplus Neraca Perdagangan Desember 2022
Lebih lanjut, Margo menekankan bahwa BPS tidak bisa memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kondisi perdagangan pada tahun 2023. Pasalnya, BPS bukan lembaga yang melakukan prediksi.
"Kami hanya mencatat apa yang sudah terjadi. Namun, berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, faktor tersebut akan berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia 2023," tandas Margo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News