kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah ekonom prediksi kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2021 kembali surplus


Senin, 15 November 2021 / 09:09 WIB
Sejumlah ekonom prediksi kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2021 kembali surplus
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Sejumlah ekonom prediksi kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2021 kembali surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Menurut David, Indonesia masih perlu melakukan hilirisasi baik produk ekspor maupun negara tujuan ekspor. Apalagi, Indonesia sudah memiliki pasar untuk ekspor barang elektronik, pakaian, alas kaki, bahkan ekspor Sumber Daya Alam (SDA) seperti hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Sementara Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuky Riefky menyebut, ketergantungan terhadap komoditas berisiko bagi Indonesia. "Risiko jangka menengah panjang, bisa saja kita tidak bisa keluar dari jebakan middle income trap," kata dia.

Untuk itu, pemerintah perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan. Dalam hal ini, yang bisa digenjot, setidaknya dalam jangka menengah, adalah revitalisasi sektor manufaktur.

Baca Juga: Jelang Tapering, Pasar Obligasi Masih Cetak Rekor Tertinggi

Namun, untuk mencapai ini memang menghadapi banyak tantangan. Yang diperlukan adalah mendorong investasi dengan membuat iklim bisnis yang lebih baik.

Perdagangan yang mengandalkan ekspor komoditas ini tetap membuat neraca perdagangan Oktober 2021 positif.

Perkiraan Faisal, neraca perdagangan Oktober surplus sebesar US$ 3,95 miliar, lebih kecil dari surplus pada bulan September 2021 yang sebesar US$ 4,37 miliar.

Sementara Teuku Riefky memperkirakan surplus neraca dagang Oktober sebesar US$ 4 miliar hingga US$ 4,1 miliar. Adapun David Sumual memperkirakan, dengan pertumbuhan impor 7,24% mtm neraca perdagangan Oktober bisa surplus US$ 4 miliar.

Selanjutnya: Bursa Senin (15/11) segera dibuka, cek rekomendasi saham untuk dibeli hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×