kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah ekonom ini memproyeksikan terjadi inflasi di bulan Maret 2021


Rabu, 31 Maret 2021 / 16:04 WIB
Sejumlah ekonom ini memproyeksikan terjadi inflasi di bulan Maret 2021
ILUSTRASI. Harga Cabe Masih Tinggi: Pedagang cabe di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (07/03). Sejumlah ekonom ini memproyeksikan terjadi inflasi di bulan Maret 2021


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Demikian juga proyeksi inflasi di bulan Ramadan diperkirakan masih bergerak rendah. Khususnya bagi sektor transportasi karena adanya pelarangan mudik. Namun harga pangan juga diperkirakan tidak melonjak seperti jelang ramadhan 2019 atau sebelum masa pandemi.

Sementara itu, berbeda dari Indef dan Bank Permata, ekonom Bank Danamon memprediksi inflasi di bulan Maret 2021 malah mengalami penurunan 0,08% dan secara tahunan 1,36% yoy dari Februari 2021 sebesar 0,10% mom dan 1,38% yoy.

"Jadi, kami memperkirakan headline inflation turun 0,30% mom untuk VF dan meningkat hanya 0,11% mom untuk inflasi inti (core inflation). Karena itu, headline inflation secara yoy akan terus melambat menjadi 1,36% pada Mar 2021 dari 1,38% pada Februari 2021," kata Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana.

Proyeksi tersebut berdasarkan survei pemantauan harga terakhir oleh Bank Indonesia (BI). Dimana sebagian besar harga bahan pangan seperti cabai rawit, bawang merah mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian dari harga emas terlihat lebih rendah dari bulan sebelumnya sementara indikator permintaan tetap lemah seperti PMI, penjualan ritel, dan kepercayaan konsumen.

Baca Juga: IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (31/3), saham-saham ini boleh dicermati

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail Zaini, memproyeksikan bulan Maret 2021 ini inflasi akan meningkat sekitar 0,1% secara bulanan menjadi 0,11% mom dan 1,45 yoy.

"Kalau yoy 1,45%, karena kalau kita lihat kan inflasi Maret ke Maret, Maret kemarin (2020) itu kan Covid udah ada. Jadi kayaknya ini bakal naik tahun ini karena masih didorong oleh bahan sembako pertama kayak cabe, daging sapi, gula, garam juga alami kenaikan," jelasnya.

Adapun bulan puasa, Ahmad menambahkan sudah dipastikan akan mengalami kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi di bulan Ramadhan diprediksi datang dari naiknya harga di sektor telekomunikasi dan bahan makanan.

Meski untuk komoditas beras masih akan diprediksi stabil lantaran adanya panen raya di bulan April. Sayangnya harga bahan pokok lain masih diprediksi akan naik di bulan puasa seperti daging sapi, daging ayam, telur dan lainnya.

"Ramadan pasti inflasi, masalahnya tahun lalu April kita lockdown dan sekarang engga jadi artinya situasi bisa sampai 2 persen. Di dorong bahan makanan bulan April bisa 2 persen," kata Ahmad.

Selanjutnya: Jelang Ramadan, ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi Maret 2021 sebesar 0,12% mom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×