kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebutan terkorup, pil pahit bagi DPR


Rabu, 18 September 2013 / 10:20 WIB
Sebutan terkorup, pil pahit bagi DPR
ILUSTRASI. Wisatawan menaiki KM Purbaya dari Pulau Harapan Kepulauan Seribu tiba di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA - Wasekjen Golkar Tantowi Yahya menilai pernyataan KPK bahwa DPR lembaga terkorup adalah fakta yang harus diterima.
"Jadi pil pahit. Ini koreksi untuk perbaikan kita," kata Tantowi di Jakarta, Rabu (18/9).

Tantowi mengatakan kasus-kasus korupsi yang menjerat anggota DPR merupakan tindakan pribadi. Ia menegaskan sikap korupsi itu tidak dilakukan oleh semua anggota DPR. "Masih banyak Anggota DPR punya tabiat baik yg kerja sesuai UU. Tapi ada pepatah nila setitik rusak susu sebelenga. Kita yang ada di susu sebelanga rusak karena nila setitik," imbuhnya.

Menurut Anggota Komisi I DPR itu korupsi terjadi karena ada kekuasaan yang absolut. Sedangkan perbuatan korupsi itu bersifat individu.
Tantowi mengatakan cara yang digunakan untuk mencegah korupsi dengan proses kaderisasi dan pembekalan caleg yang baik. "Tugas dari parpol caleg yang dilempar sudah berdasarkan seleksi yang tepat. Tidak sekedar soal politik tapi integritas dan moral," ungkapnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, sektor dengan tingkat korupsi tertinggi di Indonesia terjadi ada di lembaga kepolisian dan parlemen. Demikian disampaikan anggota KPK, Adnan Pandu Praja. "Korupsi paling tinggi adalah polisi, nomor dua parlemen, nomor tiga pengadilan," kata Adnan saat memberikan ceramah Political Corruption di depan 150 pegawai dan pejabar KPU, di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/9).

Menurut Adnan, sektor paling korup di Indonesia yang dipegang polisi dan parlemen untuk tahun 2012/2013. Untuk 2010/2011, parlemen sektor terkorup tingkat pertama, parpol dan polisi di tingkat kedua, dan peradilan berada di tingkat ketiga.

Sementara sektor paling korup di Indonesia pada 2009, tingkat pertama dipegang parlemen, tingkat kedua dipegang peradilan, dan di tingkat ketiga atau terakhir dipegang parpol. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×