Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Komisioner Kompolnas Andrianus Meliala mengindikasikan adanya 3 calon Kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo memiliki rekening gendut.
Hal itu diketahuinya setelah pihaknya mendapatkan hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan sejumlah calon ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ada tiga nama secara khusus, makanya kita dorong tujuh (calon Kapolri)," kata Andrianus saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Senin (9/9).
Sayangnya, saat ditanya lebih lanjut tiga calon yang dimaksudkannya tersebut, Andrianus enggan mengungkapkannya.
Menurutnya, semua rekomendasi itu sudah diserahkan ke Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Djoko Suyanto untuk diteruskan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena itu, kata dia, saat ini hanya tinggal menunggu keputusan Presiden saja untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut.
"Kami sih berharap pak Presiden pulang hari ini, maka dalam beberapa hari ini diperkirakan mulai muncul nama dari presiden lalu didorong ke DPR," imbuhnya.
Seperti diketahui ada 11 petinggi Polri yang melaporkan hartanya ke KPK. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi Arif Wachjunadi, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayu Seno dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti,
Selain itu, mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution, Wakil Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf, Kepala Divisi Teknologi Informasi Polri Inspektur Jenderal Polisi Tubagus Anis Angkawijaya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pudji Hartanto, dan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi. Namun tak diketahui siapa saja yang namanya diserahkan ke Presiden.
Adapun, dua nama yang sempat diributkan memiliki rekening gendut adalah Komjen Badrodin Haiti dan Komjen Budi Gunawan.
Namun dalam beberapa kesempatan baik Badrodin maupun Budi telah membantah tudingan tersebut. Badrodin menyebut harta yang dimilikinya didapat dari hasil pasukan penjaga perdamaian di Kamboja. Sedangkan Budi berdalih hartanya sudah diklarifikasi ke Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News