CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Sebelum tugas usai, SBY akan tuntaskan proyek


Rabu, 02 April 2014 / 13:43 WIB
Sebelum tugas usai, SBY akan tuntaskan proyek
ILUSTRASI. Jadwal Liga Italia Serie A 2022/2023 Sassuolo vs AS Roma.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tekad pemerintah untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan sebelum berakhir masa tugas kabinet.

Presiden menyampaikan tekadnya itu  saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/4).

Ratas ini membahas pembangunan Bandara Ahmad Yani di Semarang dan padamnya listrik di Sumatera Utara. Presiden meminta Menko Perekonomian untuk melaporan tindak lanjut pengembangan dan peningkatan kapasitas Bandara Ahmad Yani Semarang.

"Saya tahu pembangunan bandara itu sempat terhenti karena tidak ada kesesuaian antara pihak-pihak terkait, termasuk antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Namun, saya senang setelah saya keluarkan instruksi pada tanggal 14 Maret yang lalu, sudah dilakukan pembahasan yang intensif dan kemudian sudah ada solusi dan tolong dilaporkan hari ini karena saya ingin segera dilaksanakan," kata SBY seperti dikutip dari situs resmi Setkab RI.

Selanjutnya, SBY menyinggung masalah listrik di Sumatera Utara yang baru bisa disuplai 1.600 Mega Watt dari kebutuhannya 1.800 Mega Watt, sehingga masih ada kekurangan 200 Mega Watt.  Menurut Presiden, krisis listrik di Sumatera Utara karena adanya peningkatan kebutuhan industri dan rumah tangga.

"Ya, itu setelah saya check langsung di lapangan, di Medan, memang peningkatan industri komersial juga rumah tangga yang cukup tajam. Dengan demikian, memang kurang dan harus ada solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," tegas SBY.

SBY menambahkan, bahwa dia sudah berbicara dengan Saudara Gubernur Sumatera Utara, menteri terkait dan Dirut PLN, "Waktu itu saya telepon sudah ada solusinya, tolong dilaporkan kepada saya untuk segera diimplementasikan," imbuh dia.

Menurut Presiden, pada sisa masa bhaktinya sekitar 7 bulan, ia ingin menyelesaikan kewajiban pemerintahnya sebelum berakhir. Pada 14 Maret yang lalu, kata Presiden, dia meresmikan pembangunan proyek pipa LNG dari Kepodang ke Semarang, dan 27 Maret yang lalu,  meresmikan Bandar Udara Internasional Kuala Namu, di Sumatera Utara.

"Saya ingin semuanya berjalan sehingga masa bhakti kabinet kita ini sekitar tujuh bukan lagi yang bisa kita rampungkan. Apalagi kalau itu memang menjadi tanggung jawab era kita, kabinet ini," katanya.

Sedang proyek yang sifatnya 'multiyears', akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, termasuk proyek MP3EI baik yang sudah rampung maupun yang  yang sedang dalam konstruksi.

"Apa yang bisa kita percepat, kita percepat. Kita mengurangi sebanyak mungkin permasalahan pada pemerintahan mendatang. Ini tanggung jawab moral kita dan mari kita laksanakan dengan sepenuh hati," tandas SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×