Reporter: Arif Wicaksono, Dadan M. Ramdan, Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Kesiapan PT Jamsostek dan PT Askes bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih diragukan. Apalagi, proses transformasi tidak gampang dan persoalannya sangat kompleks.
Inilah yang terungkap dari hasil audit kinerja dan laporan keuangan tahun 2010-2011 dua perusahaan itu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK menemukan beberapa persoalan yang harus segera dibereskan Jamsostek dan Askes sebelum berubah menjadi BPJS.
Bahrullah Akbar, anggota BPK mengatakan, ada sejumlah isu penting dalam transformasi BPJS. Pertama, admisterasi dan pengelolaan data peserta. Kedua, proses pengalihan aset, liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban perusahaan negara ke BPJS. Ketiga, kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Di sisi lain, Jamsostek dan Askes saat ini harus membenahi masalah lama yang belum kelar. "Dari hasil audit BPK tahun 2010-2011, pengeloaan data di Jamsostek dan Askes harus dibenahi," kataBahrullah kemarin.
Atas dasar itu, BPK berharap Jamsostek dan Askes melakuan identifikasi masalah dan menindaklanjuti, sehinga tidak menimbulkan persoalan baru nantinya. "Jadi transformasi akan lebih baik lagi. Tidak ada kelemahan ketika mulai beroperasi," jelas Bahrullah.
Merujuk Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, Askes akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, dan beroperasi 1 Januari 2014. Sedangkan, Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan yang beroperasi pada 1 Juli 2015.
Elvyn G. Masassya, Direktur Utama PT Jamsostek mengaku terus melakukan persiapan jelang transformasi ke BPJS Ketenagakerjaan. "Kami siapkan SDM, operasional, peyempurnaan organisasi dan sistem informasi," ujarnya.
Ambil contoh untuk kesiapan operasional, Elvyn bilang, tengah melakukan penyesuaian bisnis seperti membangun e-payment Sedangkan, untuk kesiapan organisasi ditempuh lewat perbaikan data dan desain nomor induk kepesertaan (NIK).
Tak cuma itu, jaringan sistem informasi berbasis NIK bakal terintegrasi antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Makanya, Elvyn optimistis bisa menjadi BPJS berkelas dunia, terpercaya, bersahabat, unggul dalam operasional dan pelayanan.
Yoseph Iskandar, pemerhati sosial masyarakat menilai, BPJS ini cuma berganti chasing bila tidak ada peningkatan manfaat. "Sebaiknya sebelum tranformasi ke BPJS lakukan evaluasi regulasi dan implementasi dalam penyelenggaraan jaminan sosial selama ini," saran dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News