kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sebanyak 768 Tenaga Pendukung Diminta Fokus Melayani Jemaah Haji


Minggu, 21 Mei 2023 / 21:04 WIB
Sebanyak 768 Tenaga Pendukung Diminta Fokus Melayani Jemaah Haji
ILUSTRASI. Kemenkes siapkan Emergency Medical Team (EMT) untuk penanganan kegawatdaruratan medis pada penyelenggaraan haji 1444 H / 2023


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemenag) bekerjasama dengan Konjen RI di Jeddah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 768 tenaga pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Bimtek berlangsung tiga hari pada 21 - 23 Mei 2023.

Para tenaga pendukung terdiri atas para warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi (mukimin) dan pelajar mahasiswa yang kuliah di Timur Tengah. Mereka akan bergabung bersama petugas non kloter PPIH Arab Saudi untuk melayani jemaah haji.

Para tenaga pendukung akan ikut membantu melayani jemaah pada layanan akomodasi, transportasi, katering, kesehatan, serta layanan umum lainnya.

Konjen RI di Jeddah Eko Hartono meminta para tenaga pendukung untuk memanfaatkan Bimtek ini dengan baik agar memahami tugas dan fungsinya. Apalagi, ada sejumlah perkembangan signifikan dalam operasional haji, termasuk terkait banyaknya jemaah lanjut usia (lansia).

"Fokus pada pelayanan, bukan fokus untuk berhaji. Menjadi petugas bukan untuk bisa beribadah haji, tapi untuk memberikan pelayanan kepada jemaah," tegas Eko di Jeddah, Minggu (21/5).

Baca Juga: PPIH Cek Kesiapan Maktab Layani Jemaah di Makkah

Eko meminta petugas menyiapkan fisik untuk melayani jemaah. Ia mengingatkan, jangan sampai justru petugas yang membutuhkan bantuan.

"Petugas harus solutif. Petugas harus lebih sehat dan kuat dibanding jemaah," sambungnya.

Eko juga berpesan agar para petugas menjaga nama baik bangsa. Apalagi, mereka bertugas di negara orang.

"Jangan lakukan tindakan yang memalukan. Wajib bawa nama baik bangsa kita. Ini di negeri orang," pesannya.

Pesan senada disampaikan Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid. Menurutnya, para petugas tahun ini dihadapkan pada tugas berat untuk melayani jemaah haji lansia yang jumlahnya sangat besar.

Subhan mengatakan bahwa haji adalah ibadah fisik yang secara praktik tidak ramah lansia. Ditambah lagi, cuaca di Saudi juga tidak ramah lansia.

Sementara tagline tahun ini adalah Haji Ramah Lansia. Jadi, tidak boleh ada petugas bertengkar apalagi marah ke jemaah haji.

"Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan sikap ramah dan empati ke seluruh jemaah," ucap Subhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×